medcom.id, Jakarta: Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti mengatakan pembangunan gedung baru DPR, yang salah satunya adalah perpustakaan, dibutuhkan publik. Masyarakat membutuhkan perpustakaan parlemen.
"Perpustakaan yang akan dibangun, selama ini ternyata diperlukan publik juga. Hal dapat dijadikan sebagai pusat pembelajaran untuk pengembangan demokrasi bagi masyarakat," kata Winantuningtyastiti di Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (27/4/2015)
Mahasiswa, kata dia, adalah salah satu elemen masyarakat yang paling membutuhkan keberadaan perpustakaan DPR. Menurut Winantuningtyastiti, mahasiswa yang tengah menyelesaikan studinya kerap datang ke Gedung DPR untuk mencari data dan sumber referensi lainnya terkait keparlemenan.
"Ini juga untuk mempermudah mahasiswa bikin tugas skripsi, disertasi, tesis dan lain-lain. Makanya ada pemikiran mau bangun research centre. Itu yang selama ini belum ada," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto mengatakan DPR pada sisa sidang III Tahun 2014-2015 telah membentuk tim kerja pembangunan perpustakaan, museum, pusat penelitian, dan ruang kerja anggota serta tenaga ahli DPR.
"Pembangunan tersebut akan menjadi ikon nasional bagi bangsa Indonesia," kata Novanto di ruang rapat paripurna DPR, Gedung Nusantara II, Jakarta, akhir pekan lalu.
Setya berpendapat setelah 70 tahun Indonesia merdeka dan 17 tahun reformasi, lembaga legislatif belum pernah dibangun secara mandiri. "Masyarakat Indonesia perlu mengetahui dan memberi dukungan terhadap rencana besar tersebut," ujarnya. Setya mengklaim pembangunan gedung baru itu telah mendapatkan persetujuan Presiden Joko Widodo.
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Jenderal DPR Winantuningtyastiti mengatakan pembangunan gedung baru DPR, yang salah satunya adalah perpustakaan, dibutuhkan publik. Masyarakat membutuhkan perpustakaan parlemen.
"Perpustakaan yang akan dibangun, selama ini ternyata diperlukan publik juga. Hal dapat dijadikan sebagai pusat pembelajaran untuk pengembangan demokrasi bagi masyarakat," kata Winantuningtyastiti di Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (27/4/2015)
Mahasiswa, kata dia, adalah salah satu elemen masyarakat yang paling membutuhkan keberadaan perpustakaan DPR. Menurut Winantuningtyastiti, mahasiswa yang tengah menyelesaikan studinya kerap datang ke Gedung DPR untuk mencari data dan sumber referensi lainnya terkait keparlemenan.
"Ini juga untuk mempermudah mahasiswa bikin tugas skripsi, disertasi, tesis dan lain-lain. Makanya ada pemikiran mau bangun research centre. Itu yang selama ini belum ada," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto mengatakan DPR pada sisa sidang III Tahun 2014-2015 telah membentuk tim kerja pembangunan perpustakaan, museum, pusat penelitian, dan ruang kerja anggota serta tenaga ahli DPR.
"Pembangunan tersebut akan menjadi ikon nasional bagi bangsa Indonesia," kata Novanto di ruang rapat paripurna DPR, Gedung Nusantara II, Jakarta, akhir pekan lalu.
Setya berpendapat setelah 70 tahun Indonesia merdeka dan 17 tahun reformasi, lembaga legislatif belum pernah dibangun secara mandiri. "Masyarakat Indonesia perlu mengetahui dan memberi dukungan terhadap rencana besar tersebut," ujarnya. Setya mengklaim pembangunan gedung baru itu telah mendapatkan persetujuan Presiden Joko Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
