Jakarta: Kemajuan desa diibaratkan 'gerbang' besar. Pemerintah ingin 'membuka' gerbang itu dengan sejumlah hal. Misalnya, melalui Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Kunci penting untuk memajukan kawasan desa, yakni sinergi dan kerja sama seluruh elemen masyarakat.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga memberikan pelatihan kepada para aparatur desa untuk bisa meningkatkan diri dan lembaganya agar kawasan desa menjadi lebih maju. Aparatur desa diharapkan bisa memanfaatkan pelatihan ini dengan baik.
“Semua aparatur desa dan kelembagaan desa harus saling bahu membahu memajukan desanya. Ilmu yang didapatkan di pelatihan ini harus bisa diterapkan di desa masing-masing,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) La Ode Ahmad P Bolombo dalam keterangannya, Minggu, 20 Oktober 2024.
La Ode mengapresiasi Program P3PD yang didukung Bank Dunia. Provinsi Sumatra Utara yang memiliki 5.417 desa menjadi salah satu wilayah fokus dalam upaya peningkatan kapasitas ini.
Menurut dia, pelatihan tatap muka seperti ini adalah instrumen penting untuk memajukan desa. Bagi daerah yang belum menerima pelatihan, Kemendagri telah menyediakan platform pembelajaran digital melalui LMS Pamong Desa yang memungkinkan aparatur desa dapat belajar kapan saja dan di mana saja selama ada jaringan internet.
“Sejak 2014, pemerintah telah sangat konsisten dalam membangun desa, mulai dari lahirnya UU Desa hingga adanya anggaran Dana Desa mencapai ratusan triliun rupiah menjadi bukti keseriusan pemerintah,” ucap dia.
Tidak hanya itu, lanjut dia, kini dengan adanya pelatihan P3PD dan diluncurkan platform digital LMS, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas aparatur desa. Sehingga, perencanaan dan pembangunan desa jauh lebih baik.
La Ode menekankan pentingnya inovasi di desa, memetakan potensi desa, pemahaman literasi, dan etika digital bagi pengurus kelembagaan desa.
"Kalau desa maju, Indonesia maju, desa yang menyala akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik," ujar dia.
Ke depan, La Ode berharap tidak ada lagi desa tertinggal dengan kolaborasi yang baik semua pihak. Sehingga, semakin banyak desa yang naik status menjadi desa maju dan mandiri.
Dia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun desa. Mulai dari dinas terkait, pemerintah daerah, maupun masyarakat,
“Bukan hanya tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, tapi semua instansi terkait, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pariwisata, semua bermuara di desa,” tutur La Ode.
Dengan dukungan yang kompak dari seluruh elemen, La Ode optimistis pembangunan desa terus berlanjut dan semakin banyak desa yang maju, mandiri, dan sejahtera, serta bahagia.
Jakarta: Kemajuan desa diibaratkan 'gerbang' besar. Pemerintah ingin 'membuka' gerbang itu dengan sejumlah hal. Misalnya, melalui Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Kunci penting untuk memajukan kawasan desa, yakni sinergi dan kerja sama seluruh elemen masyarakat.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga memberikan pelatihan kepada para aparatur desa untuk bisa meningkatkan diri dan lembaganya agar kawasan desa menjadi lebih maju. Aparatur desa diharapkan bisa memanfaatkan pelatihan ini dengan baik.
“Semua aparatur desa dan kelembagaan desa harus saling bahu membahu memajukan desanya. Ilmu yang didapatkan di pelatihan ini harus bisa diterapkan di desa masing-masing,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes)
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) La Ode Ahmad P Bolombo dalam keterangannya, Minggu, 20 Oktober 2024.
La Ode mengapresiasi Program P3PD yang didukung Bank Dunia. Provinsi Sumatra Utara yang memiliki 5.417 desa menjadi salah satu wilayah fokus dalam upaya peningkatan kapasitas ini.
Menurut dia, pelatihan tatap muka seperti ini adalah instrumen penting untuk memajukan desa. Bagi daerah yang belum menerima pelatihan, Kemendagri telah menyediakan platform pembelajaran digital melalui LMS Pamong Desa yang memungkinkan aparatur desa dapat belajar kapan saja dan di mana saja selama ada jaringan internet.
“Sejak 2014, pemerintah telah sangat konsisten dalam
membangun desa, mulai dari lahirnya UU Desa hingga adanya anggaran Dana Desa mencapai ratusan triliun rupiah menjadi bukti keseriusan pemerintah,” ucap dia.
Tidak hanya itu, lanjut dia, kini dengan adanya pelatihan P3PD dan diluncurkan platform digital LMS, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas aparatur desa. Sehingga, perencanaan dan pembangunan desa jauh lebih baik.
La Ode menekankan pentingnya inovasi di desa, memetakan potensi desa, pemahaman literasi, dan etika digital bagi pengurus kelembagaan desa.
"Kalau desa maju, Indonesia maju, desa yang menyala akan membawa bangsa ini menjadi lebih baik," ujar dia.
Ke depan, La Ode berharap tidak ada lagi desa tertinggal dengan kolaborasi yang baik semua pihak. Sehingga, semakin banyak desa yang naik status menjadi desa maju dan mandiri.
Dia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun desa. Mulai dari dinas terkait, pemerintah daerah, maupun masyarakat,
“Bukan hanya tugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, tapi semua instansi terkait, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pariwisata, semua bermuara di desa,” tutur La Ode.
Dengan dukungan yang kompak dari seluruh elemen, La Ode optimistis pembangunan desa terus berlanjut dan semakin banyak desa yang maju, mandiri, dan sejahtera, serta bahagia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
