medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo membantah tudingan dirinya akan menjegal pemerintahan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Ia mengatakan pernyataannya disalahpahami oleh media.
Hal itu disampaikan Ketua DPR, Setya Novanto. "Tadi kita kumpul-kumpul, ada Pak Prabowo, ada Pak Amin Rais, Pak Hatta, Pak Surya Dharma Ali, Pak Ical (Aburizal Bakrie), setelah kita berdiskusi Pak Hashim yang juga ikut bilang ke saya, itu pernyataan saya dipelintir," kata Setya sambil mengutip perkataan Hashim pada konferensi pers di Hermitage Hotel, Jalan Cilacap, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2014).
Menurut Setya, Hashim dan Koalisi Merah Putih (KMP) tidak memilki agenda untuk menghambat pemerintahan Jokowi kelak. KMP justru menginginkan pemerintahan yang kuat. "Kita semua mendukung pemerintahan Pak Jokowi, Pak Prabowo juga bilang kalau pemerintah baik, kita dukung," tutur Setya.
Seperti diketahui, Hashim sempat melontarkan sebuah pernyataan dalam sebuah artikel online yang diposting The Wall Street Journal. Dalam pernyataanya itu, Hashim mengatakan ada harga yang harus dibayar ketika Jokowi melepaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan mencalonkan diri sebagai calon presiden pada pemilu lalu.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo membantah tudingan dirinya akan menjegal pemerintahan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Ia mengatakan pernyataannya disalahpahami oleh media.
Hal itu disampaikan Ketua DPR, Setya Novanto. "Tadi kita kumpul-kumpul, ada Pak Prabowo, ada Pak Amin Rais, Pak Hatta, Pak Surya Dharma Ali, Pak Ical (Aburizal Bakrie), setelah kita berdiskusi Pak Hashim yang juga ikut bilang ke saya, itu pernyataan saya dipelintir," kata Setya sambil mengutip perkataan Hashim pada konferensi pers di Hermitage Hotel, Jalan Cilacap, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2014).
Menurut Setya, Hashim dan Koalisi Merah Putih (KMP) tidak memilki agenda untuk menghambat pemerintahan Jokowi kelak. KMP justru menginginkan pemerintahan yang kuat. "Kita semua mendukung pemerintahan Pak Jokowi, Pak Prabowo juga bilang kalau pemerintah baik, kita dukung," tutur Setya.
Seperti diketahui, Hashim sempat melontarkan sebuah pernyataan dalam sebuah artikel
online yang diposting
The Wall Street Journal. Dalam pernyataanya itu, Hashim mengatakan ada harga yang harus dibayar ketika Jokowi melepaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan mencalonkan diri sebagai calon presiden pada pemilu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
