medcom.id, Jakarta: DPR dan DPD akan menyambut Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud Selasa 2 Maret 2017. Beberapa topik akan menjadi bahan perbincangan.
"Misalnya, ingin tetap kenaikan kuota Haji," kata Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 1 Maret 2017.
Selain persoalan kuota Haji, dewan dan senator juga akan memperbincangkan janji santunan Pemerintah Arab Saudi untuk korban kecelakaan Crane Masjidil Haram 2015. Tak lupa soal peluang investasi antara Indonesia-Arab Saudi. "Tentunya ini tidak hanya berhenti di DPR, tapi juga kementerian lembaga terkait," ucap dia.
Baca: Menko Luhut: Ada 10 Kerja Sama dengan Arab Saudi
Kedatangan Raja Salman, kata Agus, membuka peluang Indonesia untuk menarik investor dari Saudi. Sebab Raja Salman juga membawa rombongan investor datang ke Nusantara.
Kerja sama di sektor minyak dan gas (migas) jadi salah satu potensi terbesar. Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) akan bekerja sama dengan perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco.
Kedua perusahaan ini bekerja sama dalam pembangunan peningkatan kapasitas kilang eksisting (Refinery Development Masterplan Program, RDMP) Cilacap.
Perjanjian kerja sama tersebut mencakup kepemilikan saham, pengembangan, dan pengoperasian kilang Cilacap di Jawa Tengah. Pertamina memiliki 55 persen saham di RDMP Cilacap sementara Saudi Aramco mendapatkan 45 persen.
Selain sektor migas, Indonesia juga bisa menjalin kerja sama untuk "memancing" wisatawan dari Arab Saudi. "Kita ketahui bahwa sekarang ini wisatawan dari Arab Saudi itu banyak yang ke Malaysia. Padahal sebenarnya kan Indonesia memiliki semua apa yang di Malaysia," ujar politikus Demokrat ini.
medcom.id, Jakarta: DPR dan DPD akan menyambut Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud Selasa 2 Maret 2017. Beberapa topik akan menjadi bahan perbincangan.
"Misalnya, ingin tetap kenaikan kuota Haji," kata Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu 1 Maret 2017.
Selain persoalan kuota Haji, dewan dan senator juga akan memperbincangkan janji santunan Pemerintah Arab Saudi untuk korban kecelakaan Crane Masjidil Haram 2015. Tak lupa soal peluang investasi antara Indonesia-Arab Saudi. "Tentunya ini tidak hanya berhenti di DPR, tapi juga kementerian lembaga terkait," ucap dia.
Baca: Menko Luhut: Ada 10 Kerja Sama dengan Arab Saudi
Kedatangan Raja Salman, kata Agus, membuka peluang Indonesia untuk menarik investor dari Saudi. Sebab Raja Salman juga membawa rombongan investor datang ke Nusantara.
Kerja sama di sektor minyak dan gas (migas) jadi salah satu potensi terbesar. Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) akan bekerja sama dengan perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco.
Kedua perusahaan ini bekerja sama dalam pembangunan peningkatan kapasitas kilang eksisting (Refinery Development Masterplan Program, RDMP) Cilacap.
Perjanjian kerja sama tersebut mencakup kepemilikan saham, pengembangan, dan pengoperasian kilang Cilacap di Jawa Tengah. Pertamina memiliki 55 persen saham di RDMP Cilacap sementara Saudi Aramco mendapatkan 45 persen.
Selain sektor migas, Indonesia juga bisa menjalin kerja sama untuk "memancing" wisatawan dari Arab Saudi. "Kita ketahui bahwa sekarang ini wisatawan dari Arab Saudi itu banyak yang ke Malaysia. Padahal sebenarnya kan Indonesia memiliki semua apa yang di Malaysia," ujar politikus Demokrat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
