Jakarta: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menegaskan peran perempuan di sektor pariwisata. Menurut dia, peranan perempuan sangat signifikan.
"Tidak dapat dipungkiri perempuan memegang peranan yang signifikan dalam era yang 90 persen pekerjaan akan menggunakan keterampilan teknologi, informasi, dan komunikasi di masa depan," kata Rerie di Danau Toba Sumatra Utara, Rabu, 20 Juli 2020.
Hal tersebut disampaikan Rerie saat membuka Forum W20 Summit bertema 'Friendly Dialogue and Networking Women Empowerment on Economic and Tourism'. Dia menyebut peran perempuan mengarah pada isu kesetaraan gender sebagai salah satu isu utama di Indonesia.
Rerie menyebut masih banyak ditemukan diskriminasi terhadap perempuan. Dia mengingatkan tujuh prinsip yang ditetapan UN Women dan UN Global Compact untuk menghadapi isu itu.
"Antara lain mencakup level kepemimpinan tertinggi berbasis kesetaraan gender, menghormati HAM dan mendukung prinsip non-diskriminasi; mempromosikan kesetaraan melalui advokasi dan melaporkan secara berkala dan terbuka terkait upaya mencapai kesetaraan gender," ujar dia.
Rerie mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan dalam rentang waktu 2018-2021 Indeks Pembangunan Gender Indonesia (IPG) membaik. Dia menyebut indeks itu mencapai 91,27 persen pada 2021.
"Semakin mendekati 100 semakin sedikit kesenjangan antara laki-laki dan perempuan," ujar Rerie.
Upaya untuk mencapai kesetaraan, meminimalisir diskriminasi dan kesenjangan, jelas Rerie, dapat ditempuh melalui dialog dan membangun jejaring persahabatan yakni berkolaborasi. Dialog dan kolaborasi dinilai memungkinkan pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi khususnya pariwisata.
Rerie juga mendorong W20 merumuskan rekomendasi aksi memperkecil kesenjangan. Rekomendasi itu mesti berorientasi pada pemenuhan perlindungan bagi warga negara, perumusan kebijakan yang berorientasi pada pemecahan masalah kelompok marginal termasuk perempuan.
Jakarta: Wakil Ketua
MPR Lestari Moerdijat (Rerie) menegaskan peran perempuan di sektor
pariwisata. Menurut dia, peranan perempuan sangat signifikan.
"Tidak dapat dipungkiri perempuan memegang peranan yang signifikan dalam era yang 90 persen pekerjaan akan menggunakan keterampilan teknologi, informasi, dan komunikasi di masa depan," kata Rerie di Danau Toba Sumatra Utara, Rabu, 20 Juli 2020.
Hal tersebut disampaikan Rerie saat membuka Forum W20 Summit bertema
'Friendly Dialogue and Networking Women Empowerment on Economic and Tourism'. Dia menyebut peran perempuan mengarah pada isu kesetaraan gender sebagai salah satu isu utama di Indonesia.
Rerie menyebut masih banyak ditemukan diskriminasi terhadap perempuan. Dia mengingatkan tujuh prinsip yang ditetapan UN Women dan UN Global Compact untuk menghadapi isu itu.
"Antara lain mencakup level kepemimpinan tertinggi berbasis kesetaraan gender, menghormati HAM dan mendukung prinsip non-diskriminasi; mempromosikan kesetaraan melalui advokasi dan melaporkan secara berkala dan terbuka terkait upaya mencapai kesetaraan gender," ujar dia.
Rerie mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan dalam rentang waktu 2018-2021 Indeks Pembangunan Gender Indonesia (IPG) membaik. Dia menyebut indeks itu mencapai 91,27 persen pada 2021.
"Semakin mendekati 100 semakin sedikit kesenjangan antara laki-laki dan perempuan," ujar Rerie.
Upaya untuk mencapai kesetaraan, meminimalisir diskriminasi dan kesenjangan, jelas Rerie, dapat ditempuh melalui dialog dan membangun jejaring persahabatan yakni berkolaborasi. Dialog dan kolaborasi dinilai memungkinkan pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi khususnya pariwisata.
Rerie juga mendorong W20 merumuskan rekomendasi aksi memperkecil kesenjangan. Rekomendasi itu mesti berorientasi pada pemenuhan perlindungan bagi warga negara, perumusan kebijakan yang berorientasi pada pemecahan masalah kelompok marginal termasuk perempuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
