Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arwani Thomafi menjelaskan terkait preferensi calon presiden (capres) yang diusung PPP dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. PPP akan mengusung capres dengan kriteria nasionalis dan religius.
"Yang memilki visi yang kuat dalam menjaga NKRI dan mempertahankan keagamaan di Indonesia," ujarnya dalam Rapimnas PPP di Jakarta, Jumat, 15 April 2022.
Dia menuturkan PPP pada Pemilu 2019 memperoleh 4,52 persen suara. Berdasarkan aturan, untuk mengusung pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024 harus memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen.
Dia menerangkan bahwa PPP tengah menjalin komunikasi dengan partai-partai lain guna membangun koalisi dalam pemilu 2024. Sudah ada dua partai yang menjalin komunikasi politik dengan PPP terkait koalisi, yaitu PAN dan juga NasDem.
"Komunikasi yang kita jalin salah satunya ya bagaimana menyiapkan pemilu itu sukses lancar termasuk bagi kami," ungkap dia.
Baca: AHY Bidik Jabar Jadi Lumbung Suara Demokrat
Sementara itu, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa memutuskan fokus meningkatkan elektoral ketimbang memikirkan pengusungan sejumlah tokoh sebagai calon presiden (capres).
“Kami masih belum menentukan sikap, dan rapimnas ini tidak sedang menimbang orang, belum sampai itu. Rapimnas ini untuk meluruskan bahwa kepentingan kita adalah elektoral partai,” ungkap Suharso.
Menurut Suharso, peningkatan elektoral partai menjadi penting untuk menjaga PPP tetap lolos ambang batas parlemen. Serta menjaga perolehan kursi legislaitf PPP di tingkat DPR RI.
Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa DPP PPP belum mendengar aspirasi dari kader PPP yang ada di daerah terkit tokoh yang perlu dijagokan PPP dalam Pilpres 2024 mendatang. “Saya belum dengar, belum ada itu,” ujarnya.
Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen)
PPP Arwani Thomafi menjelaskan terkait preferensi calon presiden (capres) yang diusung PPP dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. PPP akan mengusung capres dengan kriteria nasionalis dan religius.
"Yang memilki visi yang kuat dalam menjaga NKRI dan mempertahankan keagamaan di Indonesia," ujarnya dalam
Rapimnas PPP di Jakarta, Jumat, 15 April 2022.
Dia menuturkan PPP pada Pemilu 2019 memperoleh 4,52 persen suara. Berdasarkan aturan, untuk mengusung pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024 harus memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden (
presidential threshold) 20 persen.
Dia menerangkan bahwa PPP tengah menjalin komunikasi dengan partai-partai lain guna membangun koalisi dalam pemilu 2024. Sudah ada dua partai yang menjalin komunikasi politik dengan PPP terkait koalisi, yaitu PAN dan juga NasDem.
"Komunikasi yang kita jalin salah satunya ya bagaimana menyiapkan pemilu itu sukses lancar termasuk bagi kami," ungkap dia.
Baca:
AHY Bidik Jabar Jadi Lumbung Suara Demokrat
Sementara itu, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa memutuskan fokus meningkatkan elektoral ketimbang memikirkan pengusungan sejumlah tokoh sebagai calon presiden (capres).
“Kami masih belum menentukan sikap, dan rapimnas ini tidak sedang menimbang orang, belum sampai itu. Rapimnas ini untuk meluruskan bahwa kepentingan kita adalah elektoral partai,” ungkap Suharso.
Menurut Suharso, peningkatan elektoral partai menjadi penting untuk menjaga PPP tetap lolos ambang batas parlemen. Serta menjaga perolehan kursi legislaitf PPP di tingkat DPR RI.
Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa DPP PPP belum mendengar aspirasi dari kader PPP yang ada di daerah terkit tokoh yang perlu dijagokan PPP dalam Pilpres 2024 mendatang. “Saya belum dengar, belum ada itu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)
