medcom.id, Jakarta: Keluhan pemberlakuan kurikulum 2013 tak hanya datang dari orangtua siswa dan siswa peserta didik, namun juga datang dari guru. Ada beragam aduan yang diajukan guru-guru soal sistem pendidikan kurikulum 2013.
"Yang paling banyak dikeluhkan guru-guru soal kurikulum 2013 itu selain pengajarannya juga pedoman cara pemberian nilai," kata anggota bidang Penyelesaian Laporan dan Pengaduan Ombudsman, Budi Santoso di kantor Ombudsman, Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Pengaduan cara pemberian nilai kepada para siswa ini, dirasa sangat merepotkan. Aspek penilaian yang berupa perhatian terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa sangat membebani para guru.
Selain harus memperhatikan secara seksama, dan melakukan kewajiban mengajar, guru juga harus memiliki waktu ekstra untuk melakukan hal tersebut "Kalau satu kelas saja misalnya, dengan tiga aspek penilaian itu tentunya guru harus punya tenaga dan waktu luar biasa untuk melakukannya. Ini yang banyak dikeluhkan guru," terang Budi.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan memutuskan untuk menarik Kurikulum 2013, dan mengganti dengan Kurikulum 2006. Keputusan ini berlaku terhadap 201.779 sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 kurang dari tiga semester. Sementara itu, 6.221 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini selama tiga semester diminta terus melanjutkan.
medcom.id, Jakarta: Keluhan pemberlakuan kurikulum 2013 tak hanya datang dari orangtua siswa dan siswa peserta didik, namun juga datang dari guru. Ada beragam aduan yang diajukan guru-guru soal sistem pendidikan kurikulum 2013.
"Yang paling banyak dikeluhkan guru-guru soal kurikulum 2013 itu selain pengajarannya juga pedoman cara pemberian nilai," kata anggota bidang Penyelesaian Laporan dan Pengaduan Ombudsman, Budi Santoso di kantor Ombudsman, Jakarta, Rabu (10/12/2014).
Pengaduan cara pemberian nilai kepada para siswa ini, dirasa sangat merepotkan. Aspek penilaian yang berupa perhatian terhadap aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa sangat membebani para guru.
Selain harus memperhatikan secara seksama, dan melakukan kewajiban mengajar, guru juga harus memiliki waktu ekstra untuk melakukan hal tersebut "Kalau satu kelas saja misalnya, dengan tiga aspek penilaian itu tentunya guru harus punya tenaga dan waktu luar biasa untuk melakukannya. Ini yang banyak dikeluhkan guru," terang Budi.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan memutuskan untuk menarik Kurikulum 2013, dan mengganti dengan Kurikulum 2006. Keputusan ini berlaku terhadap 201.779 sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 kurang dari tiga semester. Sementara itu, 6.221 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum ini selama tiga semester diminta terus melanjutkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
