Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memastikan proses pergantian Ketua DPR yang ditinggalkan Setya Novanto segera dibahas. Pelantikan ketua definitif diharapkan dapat dilaksanakan pada 9 Januari 2018 setelah reses berakhir.
"Begitu masuk kami langsung bisa menyelenggarakan pelantikan pada hari pertama, sehingga ketua yang dilantik lah nanti yang menyelenggarakan pidato pembukaan," ujar Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.
Fahri yakin partai Golkar memiliki sejumlah nama untuk menggantikan Novanto. Dia bilang pimpinan DPR lain menghormati putusan partai.
"Tanya partai politik (Golkar), kita enggak punya hak menolak, kalau sudah memang keputusan bulat dan legal partai politik," ucap Fahri.
Pembahasan pergantian Ketua DPR sedianya dilakukan pada masa sidang paripurna ke-14. Pimpinan DPR telah menerima surat pengunduran diri Novanto sekaligus rekomendasi nama pengganti yakni Aziz Syamsudin.
(Baca juga: Nama Bambang Soesatyo Menguat jadi Ketua DPR)
Belakangan, nama Aziz ditentang sebagian besar Fraksi Golkar. Partai berlambang Pohon Beringin itu pun diberi kesempatan untuk melaksanakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) terlebih dahulu sebelum merekomendasikan nama.
"Kita ingin waktu dalam rapat Badan Musyawarah Partai Golkar selesaikan. Sebagian menganggap ada surat Pak Novanto secara administratif, kemudian ada surat lain yang membantah itu," ungkap Fahri.
Fahri melanjutkan, keputusan utuk menunda pembahasan pergantian Ketua DPR kemudian disepakati Fraksi Golkar. Sidang paripurna pun disepakati hanya membacakan surat pengunduran diri Novanto dan tidak memunculkan interupsi nama pengganti.
"Secara bulat menerima pengunduran dan tidak ada instruksi apapun tentang Ketua DPR di paripurna, hanya soal Palestina, jalan ini sudah bagus," pungkas dia.
Jakarta: Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah memastikan proses pergantian Ketua DPR yang ditinggalkan Setya Novanto segera dibahas. Pelantikan ketua definitif diharapkan dapat dilaksanakan pada 9 Januari 2018 setelah reses berakhir.
"Begitu masuk kami langsung bisa menyelenggarakan pelantikan pada hari pertama, sehingga ketua yang dilantik lah nanti yang menyelenggarakan pidato pembukaan," ujar Fahri, di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.
Fahri yakin partai Golkar memiliki sejumlah nama untuk menggantikan Novanto. Dia bilang pimpinan DPR lain menghormati putusan partai.
"Tanya partai politik (Golkar), kita enggak punya hak menolak, kalau sudah memang keputusan bulat dan legal partai politik," ucap Fahri.
Pembahasan pergantian Ketua DPR sedianya dilakukan pada masa sidang paripurna ke-14. Pimpinan DPR telah menerima surat pengunduran diri Novanto sekaligus rekomendasi nama pengganti yakni Aziz Syamsudin.
(Baca juga:
Nama Bambang Soesatyo Menguat jadi Ketua DPR)
Belakangan, nama Aziz ditentang sebagian besar Fraksi Golkar. Partai berlambang Pohon Beringin itu pun diberi kesempatan untuk melaksanakan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) terlebih dahulu sebelum merekomendasikan nama.
"Kita ingin waktu dalam rapat Badan Musyawarah Partai Golkar selesaikan. Sebagian menganggap ada surat Pak Novanto secara administratif, kemudian ada surat lain yang membantah itu," ungkap Fahri.
Fahri melanjutkan, keputusan utuk menunda pembahasan pergantian Ketua DPR kemudian disepakati Fraksi Golkar. Sidang paripurna pun disepakati hanya membacakan surat pengunduran diri Novanto dan tidak memunculkan interupsi nama pengganti.
"Secara bulat menerima pengunduran dan tidak ada instruksi apapun tentang Ketua DPR di paripurna, hanya soal Palestina, jalan ini sudah bagus," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
