Jakarta: Partai Golkar konsisten dalam menggelar musyawarah nasional (munas). Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut Munas selalu digelar di akhir tahun.
"Soal waktu Munas Partai Golkar, 2004, 2009, dan 2014, pelaksanaannya selalu bulan Desember," kata Ace kepada Medcom.id, Sabtu, 24 Agustus 2019.
Menurut dia, tak ada yang berubah dari kebiasaan partai berlambang beringin itu. Sejak dahulu, penyelenggaraan munas dilakukan usai hajatan politik tuntas.
"Setelah pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, termasuk pelantikan Presiden," kata Ace.
Dia mengatakan munas hanya untuk memilih ketua umum periode berikutnya. Tak ada pembahasan lain, termasuk soal kursi DPR, MPR dan komposisi kabinet dari Golkar.
Hal ini, kata dia, sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar. Selain membahas ketua umum, partai membahas kebijakan dan program umum.
"Juga membahas pertanggungjawaban pengurus DPP Partai Golkar, dan memilih Ketua Umum Partai Golkar," kata dia.
Sementara itu, calon ketua umum Golkar Bambang Soesatyo, tak mempermasalahkan waktu pelaksanaan munas. Dia mengaku tak akan mendorong munas dilaksanakan pada Oktober. Sebagai pengurus Golkar, dia akan manut keputusan partai.
"Kalau saya berada di luar (DPP Partai Golkar), saya bisa melakukan itu, tapi karena saya di dalam, saya serahkan kepada mekanisme yang ada. Bagi saya kapan pun munas dilaksanakan, saya ikuti," kata Bambang.
Jakarta: Partai Golkar konsisten dalam menggelar musyawarah nasional (munas). Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut Munas selalu digelar di akhir tahun.
"Soal waktu Munas Partai Golkar, 2004, 2009, dan 2014, pelaksanaannya selalu bulan Desember," kata Ace kepada
Medcom.id, Sabtu, 24 Agustus 2019.
Menurut dia, tak ada yang berubah dari kebiasaan partai berlambang beringin itu. Sejak dahulu, penyelenggaraan munas dilakukan usai hajatan politik tuntas.
"Setelah pemilihan legislatif dan pemilihan presiden, termasuk pelantikan Presiden," kata Ace.
Dia mengatakan munas hanya untuk memilih ketua umum periode berikutnya. Tak ada pembahasan lain, termasuk soal kursi DPR, MPR dan komposisi kabinet dari Golkar.
Hal ini, kata dia, sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar. Selain membahas ketua umum, partai membahas kebijakan dan program umum.
"Juga membahas pertanggungjawaban pengurus DPP Partai Golkar, dan memilih Ketua Umum Partai Golkar," kata dia.
Sementara itu, calon ketua umum Golkar Bambang Soesatyo, tak mempermasalahkan waktu pelaksanaan munas. Dia mengaku tak akan mendorong munas dilaksanakan pada Oktober. Sebagai pengurus Golkar, dia akan manut keputusan partai.
"Kalau saya berada di luar (DPP Partai Golkar), saya bisa melakukan itu, tapi karena saya di dalam, saya serahkan kepada mekanisme yang ada. Bagi saya kapan pun munas dilaksanakan, saya ikuti," kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
