medcom.id Jakarta: Sandiaga Uno mengatakan sempat bekerja sama dengan Mossack Fonseca. Namun sejak mundur dari dunia bisnis, dia tidak mengetahui apakah perusahaan yang sempat dia pimpin masih bekerja sama.
"Saya sudah mundur dari bisnis pada Juni 2015. Untuk selanjutnya bisa ditanyakan kepada pihak Saratoga,” kata Sandiaga usai ziarah di makam Pangeran Jayakarta di Jalan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Rabu (6/4/2016).
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta ini, mengatakan kerja sama dengan perusahaan offshore service seperti Mossack Fonseca merupakan hal yang lumrah. Hal tersebut untuk mendukung pertumbuhan bisnis, namun harus sesuai dengan hukum.
"Sangat lazim menggunakan offshore service dan tentunya harus tetap dalam koridor hukum yang berlaku,” ujarnya.
Dokumen Panama Papers mencatat ada ribuan pengusaha dan perusahaan yang pernah bekerja sama dengan Mossack Fonseca. Salah satunya adalah Sandiaga Uno.
Mossack Fonseca sebuah firma hukum kecil. Meski demikian, Mossack sangat berpengaruh di Panama. Nama-nama yang disebut dalam dokumen Panama Papers disebut pernah bekerja sama dengan Mossack mendirikan perusahaan bayangan atau offshore corporation.
Sandi sempat memimpin 18 perusahaan. Namun, dalam wawancara dengan Metrotvnews.com, beberapa waktu lalu, ia mengaku sudah melepas semua jabatan di perusahaan pada 2015 lantaran ingin fokus di politik.
Menyisir situs offshoreleaks.icij.org, terungkap ada 2.961 orang yang menjadi klien dari firma hukum Mossack Fonseca. Firma ini menjadi fokus permasalahan, ketika dokumen rahasia mereka diretas.
Dokumen yang bocor itu mencapai lebih dari 11,5 juta dan menyertakan 215 ribu nama perusahaan dan 14.153 klien dari firma hukum yang beroperasi di Panama itu.
medcom.id Jakarta: Sandiaga Uno mengatakan sempat bekerja sama dengan Mossack Fonseca. Namun sejak mundur dari dunia bisnis, dia tidak mengetahui apakah perusahaan yang
sempat dia pimpin masih bekerja sama.
"Saya sudah mundur dari bisnis pada Juni 2015. Untuk selanjutnya bisa ditanyakan kepada pihak Saratoga,” kata Sandiaga usai ziarah di makam Pangeran Jayakarta di Jalan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Rabu (6/4/2016).
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta ini, mengatakan kerja sama dengan perusahaan
offshore service seperti Mossack Fonseca merupakan hal yang lumrah. Hal tersebut untuk mendukung pertumbuhan bisnis, namun harus sesuai dengan hukum.
"Sangat lazim menggunakan
offshore service dan tentunya harus tetap dalam koridor hukum yang berlaku,” ujarnya.
Dokumen Panama Papers mencatat ada ribuan pengusaha dan perusahaan yang pernah bekerja sama dengan Mossack Fonseca. Salah satunya adalah Sandiaga Uno.
Mossack Fonseca sebuah firma hukum kecil. Meski demikian, Mossack sangat berpengaruh di Panama. Nama-nama yang disebut dalam dokumen Panama Papers disebut pernah bekerja sama dengan Mossack mendirikan perusahaan bayangan atau
offshore corporation.
Sandi sempat memimpin 18 perusahaan. Namun, dalam wawancara dengan
Metrotvnews.com, beberapa waktu lalu, ia mengaku sudah melepas semua jabatan di perusahaan pada 2015 lantaran ingin fokus di politik.
Menyisir situs offshoreleaks.icij.org, terungkap ada 2.961 orang yang menjadi klien dari firma hukum Mossack Fonseca. Firma ini menjadi fokus permasalahan, ketika dokumen rahasia mereka diretas.
Dokumen yang bocor itu mencapai lebih dari 11,5 juta dan menyertakan 215 ribu nama perusahaan dan 14.153 klien dari firma hukum yang beroperasi di Panama itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
