medcom.id. Jakarta. Beberapa jam resmi menjabat Presiden RI 2014-2019, Jokowi menerima kunjungan kehormatan sejumlah pemimpin negara sahabat yang menghadiri pelantikannya. Ada banyak hal yang dibahas, namun yang selalu mereka tanyakan kepada Jokowi adalah iklim investasi.
"Walaupun berbeda, umumnya mereka menanyakan ekonomi Indonesia ke depan," kata Jokowi usai menerima PM Australia Tony Abbott di Istana Merdeka, Senin (20/10/2014) malam.
Sebelum bertemu Abbott, Jokowi juga menerima PM Singapura Lee Hsien Loong dan PM Malaysia Najib Razak. Menlu AS John Kerry mendapat giliran terakhir, yaitu pukul 20.00 WIB.
Jokowi mengungkapkan, saat bertemu PM Lee, dirinya ditanyakan persoalan yang berkaitan dengan problem ekonomi seperti subsidi BBM, infrastruktur, listrik, dan reformasi birokrasi. Begitu pun saat bertemu dengan PM Najib yang mengeluhkan aturan investasi di Indonesia. "Selama ini hal tersebut yang menjadi keluhan investor yang ingin berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
Khusus dengan PM Abbott, selain berbicara mengenai investasi, Jokowi juga mengeluhkan sedikitnya pelajar Australia yang datang ke Indonesia. "Padahal pelajar kita yang ke sana banyak sekali," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ungkap Jokowi, PM Abbott juga mengundang Jokowi menghadiri KTT G-20 yang bakal diadakan di Brisbane, Australia pertengahan November mendatang. "Namun saya belum tahu hadir atau tidak. Wong saya belum punya kabinet," ujarnya.
Terkait dengan pengumuman nama yang bakal mengisi kabinet, hingga kini Jokowi masih merahasiakannya. "Kita akan umumkan secepatnya," pungkasnya.
medcom.id. Jakarta. Beberapa jam resmi menjabat Presiden RI 2014-2019, Jokowi menerima kunjungan kehormatan sejumlah pemimpin negara sahabat yang menghadiri pelantikannya. Ada banyak hal yang dibahas, namun yang selalu mereka tanyakan kepada Jokowi adalah iklim investasi.
"Walaupun berbeda, umumnya mereka menanyakan ekonomi Indonesia ke depan," kata Jokowi usai menerima PM Australia Tony Abbott di Istana Merdeka, Senin (20/10/2014) malam.
Sebelum bertemu Abbott, Jokowi juga menerima PM Singapura Lee Hsien Loong dan PM Malaysia Najib Razak. Menlu AS John Kerry mendapat giliran terakhir, yaitu pukul 20.00 WIB.
Jokowi mengungkapkan, saat bertemu PM Lee, dirinya ditanyakan persoalan yang berkaitan dengan problem ekonomi seperti subsidi BBM, infrastruktur, listrik, dan reformasi birokrasi. Begitu pun saat bertemu dengan PM Najib yang mengeluhkan aturan investasi di Indonesia. "Selama ini hal tersebut yang menjadi keluhan investor yang ingin berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
Khusus dengan PM Abbott, selain berbicara mengenai investasi, Jokowi juga mengeluhkan sedikitnya pelajar Australia yang datang ke Indonesia. "Padahal pelajar kita yang ke sana banyak sekali," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ungkap Jokowi, PM Abbott juga mengundang Jokowi menghadiri KTT G-20 yang bakal diadakan di Brisbane, Australia pertengahan November mendatang. "Namun saya belum tahu hadir atau tidak. Wong saya belum punya kabinet," ujarnya.
Terkait dengan pengumuman nama yang bakal mengisi kabinet, hingga kini Jokowi masih merahasiakannya. "Kita akan umumkan secepatnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)
