medcom.id, Jakarta: Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bakal mengambil keputusan dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik oleh Ketua DPR Setya Novanto. Anggota DPR Ruhut Sitompul mengibaratkan nasib Novanto seperti sebuah lagu ciptaan Anang Hermansyah.
"Menghitung hari, detik demi detik, itulah nasib Setya Novanto," kata Ruhut sembari bersenandung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Anggota Komisi III ini berharap MKD dapat mengambil keputusan secara bijak dengan memberikan sanksi sedang kepada Novanto. Dengan putusan itu Novanto lengser dari kursi pimpinan tertinggi di parlemen.
"Mimimal sedang, otomatis dia harus lengser dari ketua. Kalau berat dia (Novanto) juga lengser dari anggota," pinta Ruhut.
Dia menyebut agar Novanto dapat dikenakan sanksi, kuncinya ada di PDI Perjuangan. Sebab, dari tiga anggota PDIP di MKD, yakni Junimart Girsang, M. Prakosa dan Risa Mariska, menurut Ruhut, satu orang membelot. Ruhut enggan menyebutkan nama politikus itu.
"Dua dari Demokrat, dua PAN, satu NasDem, satu Hanura, satu PKB, PDIP ada tiga di MKD. Satu lagi aja PDIP, sama kita, apalagi dua. Kuncinya Bu Mega, kan komandannya. Jadi aku memohon lah pada Ibu Mega," kata politikus Demokrat itu.
medcom.id, Jakarta: Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bakal mengambil keputusan dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik oleh Ketua DPR Setya Novanto. Anggota DPR Ruhut Sitompul mengibaratkan nasib Novanto seperti sebuah lagu ciptaan Anang Hermansyah.
"Menghitung hari, detik demi detik, itulah nasib Setya Novanto," kata Ruhut sembari bersenandung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Anggota Komisi III ini berharap MKD dapat mengambil keputusan secara bijak dengan memberikan sanksi sedang kepada Novanto. Dengan putusan itu Novanto lengser dari kursi pimpinan tertinggi di parlemen.
"Mimimal sedang, otomatis dia harus lengser dari ketua. Kalau berat dia (Novanto) juga lengser dari anggota," pinta Ruhut.
Dia menyebut agar Novanto dapat dikenakan sanksi, kuncinya ada di PDI Perjuangan. Sebab, dari tiga anggota PDIP di MKD, yakni Junimart Girsang, M. Prakosa dan Risa Mariska, menurut Ruhut, satu orang membelot. Ruhut enggan menyebutkan nama politikus itu.
"Dua dari Demokrat, dua PAN, satu NasDem, satu Hanura, satu PKB, PDIP ada tiga di MKD. Satu lagi aja PDIP, sama kita, apalagi dua. Kuncinya Bu Mega, kan komandannya. Jadi aku memohon lah pada Ibu Mega," kata politikus Demokrat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)
