medcom.id, Denpasar: Dalam pidatonya dalam Kongres IV PDIP di Bali, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri serukan bangsa Indonesia harus melakukan renegosiasi kontrak migas dan tambang yang akan habis.
Menurut Mega, renegosiasi kontrak dilakukan untuk menghindari 'penumpang gelap' yang menyusup dalam pemerintahan untuk menguasai sumber daya bangsa.
"Untuk mencegahnya, saya menyerukan Indonesia untuk renegosiasi kontrak migas dan tambang. Kini, saatnya dengan kepemimpinan baru, kontrak merah putih harus ditegakkan. BUMN juga harus diperkuat dan jadi pilihan utama kebijakan politik ekonomi yang berdiri di kaki sendiri," kata Mega di hadapan kader PDIP dan tamu undangan Kongres IV PDIP, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (9/4/2015).
Berdiri di kaki sendiri juga menjadi sorotan Megawati dalam kongres hari ini. Ia menekankan, bahwa bangsa ini jangan malas sehingga penggerogotan mental terus terjadi.
"Bung Karno tegaskan berdiri di atas kaki sendiri bukan saja tujuan kita, yang tidak kalah pentingnya adalah cara dan prinsip untuk mencapai tujuan itu dengan tidak menyandarkan diri dengan bangsa lain," tandasnya.
Mega menegaskan, meski tidak bersandar dengan bangsa lain, namun kerja sama dengan bangsa asing tetap dijalankan dengan persamaan derajat dan prinsip saling menguntungkan.
"Banyak yang bertanya, ibu tutup diri dari bangsa lain? Oh tidak, mari kita kerja sama dengan mereka untuk membesarkan dunia," tutupnya.
Kongres IV PDIP digelar pada 9-12 di Hotel Bali Beach Sanur, Denpasar. Pembukaan kongres dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Wapres JK, elit partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH), serta pimpinan partai Koalisi Merah Putih seperti Ketum PAN Zulkifli Hasan yang hadir sebagai Ketua MPR dan Waketum PPP versi Romahurmuziy, Suharso Monorfa.
medcom.id, Denpasar: Dalam pidatonya dalam Kongres IV PDIP di Bali, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri serukan bangsa Indonesia harus melakukan renegosiasi kontrak migas dan tambang yang akan habis.
Menurut Mega, renegosiasi kontrak dilakukan untuk menghindari 'penumpang gelap' yang menyusup dalam pemerintahan untuk menguasai sumber daya bangsa.
"Untuk mencegahnya, saya menyerukan Indonesia untuk renegosiasi kontrak migas dan tambang. Kini, saatnya dengan kepemimpinan baru, kontrak merah putih harus ditegakkan. BUMN juga harus diperkuat dan jadi pilihan utama kebijakan politik ekonomi yang berdiri di kaki sendiri," kata Mega di hadapan kader PDIP dan tamu undangan Kongres IV PDIP, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (9/4/2015).
Berdiri di kaki sendiri juga menjadi sorotan Megawati dalam kongres hari ini. Ia menekankan, bahwa bangsa ini jangan malas sehingga penggerogotan mental terus terjadi.
"Bung Karno tegaskan berdiri di atas kaki sendiri bukan saja tujuan kita, yang tidak kalah pentingnya adalah cara dan prinsip untuk mencapai tujuan itu dengan tidak menyandarkan diri dengan bangsa lain," tandasnya.
Mega menegaskan, meski tidak bersandar dengan bangsa lain, namun kerja sama dengan bangsa asing tetap dijalankan dengan persamaan derajat dan prinsip saling menguntungkan.
"Banyak yang bertanya, ibu tutup diri dari bangsa lain? Oh tidak, mari kita kerja sama dengan mereka untuk membesarkan dunia," tutupnya.
Kongres IV PDIP digelar pada 9-12 di Hotel Bali Beach Sanur, Denpasar. Pembukaan kongres dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Wapres JK, elit partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH), serta pimpinan partai Koalisi Merah Putih seperti Ketum PAN Zulkifli Hasan yang hadir sebagai Ketua MPR dan Waketum PPP versi Romahurmuziy, Suharso Monorfa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
