Patenkan Nama Demokrat, Kubu Moeldoko Sebut SBY Zalim

Jakarta: Kubu Moeldoko mengecam tindakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendaftarkan nama dan logo partai sebagai hak kekayaan intelektual (haki) atas nama pribadi. Tindakan itu disebut naif dan zalim. "Itu adalah perbuatan yang sangat naif, yang menzalimi, yang ingin menguasai kepemilikan orang lain, dialihkan ke kepemilikan pribadi," kata penggagas kongres luar biasa (KLB) Demokrat Hencky Luntungan dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'SBY Patenkan Demokrat Jadi Milik Pribadi?', Minggu, 11 April 2021. Menurut Hencky, langkah pendaftaran tersebut tidak lazim. Pendaftaran dilakukan pada malam hari. "Mengajukan atas kesendirian, atas nama pribadi," ucap Hencky yang juga salah satu pendiri Partai Demokrat. Hencky menegaskan kubu Moeldoko bakal menggugat langkah SBY. Hencky juga heran nama dan logo partai didaftarkan sebagai haki. "Kok bisa begitu. Masih ada orang seperti itu, malu, malu, malu. Masa sudah tua enggak ada malu-malunya!" ucap Hencky. Baca: Kubu Moeldoko Tantang SBY Berdebat Hencky mengatakan Partai Demokrat telah didaftarkan atas nama ketua umum dan sekretaris jenderal pada Oktober 2007. Namun, berubah menjadi ditandatangani SBY. "Memang siapa dia (SBY)? Pendiri juga bukan kok, malu gitu. Apalagi mantan presiden menjadi pembohong, malu," kata Hencky. SBY mendaftarkan nama dan logo partai sebagai haki atas nama pribadi. Langkah itu didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui PT Royal Pesona. Penelusuran Medcom.id, PT Royal Pesona mendaftarkan nama dan lambang Demokrat sebagai haki pribadi SBY pada 19 Maret 2021. Pendaftaran dilakukan pada pukul 20.31 WIB.