Presiden Joko Widodo di KTT COP26, Glasgiw, Skotlandia. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo di KTT COP26, Glasgiw, Skotlandia. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Jokowi Beberkan 'Rahasia' Indonesia Tangani Persoalan Iklim

Andhika Prasetyo • 02 November 2021 19:42
Glasgow: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia mampu menangani persoalan iklim dengan baik karena adanya kebijakan yang selaras antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan. Aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial dipertimbangkan dengan saksama hingga akhirnya bisa berjalan beriringan.
 
Jokowi mengatakan Indonesia memiliki program prioritas yang dinamai Perhutanan Sosial. Ini ia sampaikan dalam pidatonya di World Leaders Summit on Forest and Land Use, KTT COP26, yang digelar di Scotish Event Campus, Glasgow, Skotlandia.
 
Kebijakan itu dibuat agar konservasi hutan dapat berjalan bersamaan dengan terciptanya penghidupan bagi masyarakat di sekitar. Hal tersebut sangat penting mengingat 34 persen dari seluruh desa di Indonesia berada di perbatasan atau bahkan di dalam kawasan hutan.

"Kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan harus memadukan pertimbangan lingkungan dengan ekonomi dan sosial. Kemitraan dengan masyarakat juga diutamakan. Ada jutaan masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidup dari sektor kehutanan. Menafikan hal ini bukan saja tidak realistis, namun juga tidak akan sustainable," ujar Jokowi dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Selasa, 2 November 2021.
 
Kepala Negara mengatakan ada 90 persen penduduk global hidup dalam kemiskinan ekstrem dan mereka begitu bergantung pada hutan. Oleh karena itu, ia sangat menyesali jika ada pihak-pihak yang bermain dengan isu perubahan iklim tanpa mengetahui kondisi lapangan.
 
"Hal itu akan menggerus kepercayaan terhadap kerja sama internasional mengatasi climate change, dan malah menghalangi pembangunan berkelanjutan yang justru sangat dibutuhkan," ucapnya.
 
Jokowi menegaskan Indonesia siap berbagi pengalaman kepada dunia terkait pengelolaan hutan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Itu merupakan satu-satunya pilihan yang realistis untuk dijalankan.
 
Baca: Presiden Jokowi Jadi Pembicara Khusus di Hari Kedua KTT COP26
 
"Mari kita kelola hutan yang pro-environment, pro-development, dan people-centered. Ini adalah tujuan utama dari Forest, Agriculture and Commodity Trade Dialogue, atau FACT Dialogue, yang diketuai bersama Indonesia bersama Inggris sehingga hutan akan menjadi solusi berkelanjutan bagi aksi iklim global," ajak Jokowi.
 
Sebelumnya, pada KTT Pemimpin Dunia COP26, Presiden Jokowi mengumumkan bahwa sektor kehutanan dan lahan Indonesia akan mencapai net carbon sink pada 2030. Hal tersebut adalah komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi.
 
"Capaian nyata Indonesia di sektor kehutanan tidak terbantahkan. Pada 2020, tingkat kebakaran hutan di Indonesia bisa turun hingga 82 persen," ungkapnya.
 
Penurunan emisi dari hutan dan tata guna lahan ditekan hingga 40,9 persen di tahun 2019 jika dibandingkan 2015. Deforestasi hutan Indonesia juga mencapai tingkat terendah dalam 20 tahun terakhir.
 
"Ini dilakukan saat dunia tahun lalu kehilangan 12 persen lebih banyak hutan primer. Ketika banyak negara maju justru mengalami kebakaran hutan dan lahan yang terbesar sepanjang sejarah, kami mengalami perbaikan," ucap Jokowi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan