Jakarta: Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad membantah memberikan jamu untuk menyembuhkan virus korona (covid-19) ke seluruh rumah sakit. Jamu tersebut hanya disebar untuk kalangan terbatas.
"Kita enggak nyumbang ke seluruh rumah sakit ya, kita cuma sumbang ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet bagi yang mau," kata Dasco kepada Medcom.id, Rabu 29 April 2020.
Baca: Satgas Lawan Covid-19 DPR Diprotes Impor Jamu dari Tiongkok
Dasco menyebut ada kesalahan pemahaman terkait pengiriman jamu itu. Dia membantah ada distribusi jamu menyeluruh, sebab pihaknya hanya menyediakan 3 ribu paket jamu.
Namun, dia tak menampik ada beberapa puskesmas yang meminta jamu tersebut. "Karena mereka (puskesmas) enggak ada obat. Kita bukan cuma kirim obat, kita juga kirim APD dan lain," ujar Dasco.
Konsumsi jamu juga disebut Dasco tanpa pemaksaan. Pasien boleh menolak jika tak mau meminum jamu tersebut.
"Enggak ada yang mewajibkan, enggak diwajibkan saja yang mau banyak, ini saja sudah mau habis kuota yang tiga ribu, mungkin ya habis ini sudah produksinya selesai," tutur Dasco.
Dasco bersaksi atas khasiat jamu tersebut untuk mengobati infeksi virus korona. Jamu itu dibuat di Indonesia, menggunakan 11 rempah. Dua diantaranya harus diimpor lantaran tidak ada di Indonesia.
Sebelumnya, GP Jamu kecewa Satgas Lawan Covid-19 DPR mengimpor jamu dari Tiongkok. Impor disebut dalam jumlah besar.
"Terus terang kami keberatan jamu kami di Indonesia tidak dianggap oleh Satgas DPR, saya mohon segera dikoreksi," kata Ketua GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi saat rapat virtual dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Senin, 27 April 2020.
Jakarta: Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad membantah memberikan jamu untuk menyembuhkan virus korona (covid-19) ke seluruh rumah sakit. Jamu tersebut hanya disebar untuk kalangan terbatas.
"Kita enggak nyumbang ke seluruh rumah sakit ya, kita cuma sumbang ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet bagi yang mau," kata Dasco kepada
Medcom.id, Rabu 29 April 2020.
Baca: Satgas Lawan Covid-19 DPR Diprotes Impor Jamu dari Tiongkok
Dasco menyebut ada kesalahan pemahaman terkait pengiriman jamu itu. Dia membantah ada distribusi jamu menyeluruh, sebab pihaknya hanya menyediakan 3 ribu paket jamu.
Namun, dia tak menampik ada beberapa puskesmas yang meminta jamu tersebut. "Karena mereka (puskesmas) enggak ada obat. Kita bukan cuma kirim obat, kita juga kirim APD dan lain," ujar Dasco.
Konsumsi jamu juga disebut Dasco tanpa pemaksaan. Pasien boleh menolak jika tak mau meminum jamu tersebut.
"Enggak ada yang mewajibkan, enggak diwajibkan saja yang mau banyak, ini saja sudah mau habis kuota yang tiga ribu, mungkin ya habis ini sudah produksinya selesai," tutur Dasco.
Dasco bersaksi atas khasiat jamu tersebut untuk mengobati infeksi virus korona. Jamu itu dibuat di Indonesia, menggunakan 11 rempah. Dua diantaranya harus diimpor lantaran tidak ada di Indonesia.
Sebelumnya, GP Jamu kecewa Satgas Lawan Covid-19 DPR mengimpor jamu dari Tiongkok. Impor disebut dalam jumlah besar.
"Terus terang kami keberatan jamu kami di Indonesia tidak dianggap oleh Satgas DPR, saya mohon segera dikoreksi," kata Ketua GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi saat rapat virtual dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Senin, 27 April 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
