Jakarta: Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihyatul Wafiroh, meminta distribusi vaksin covid-19 dipacu. Kepala daerah diminta terlibat aktif dalam distribusi tersebut.
"Semua program pemerintah mustahil sukses bila pemerintah tidak mendapat support seluruh pihak," kata Nihyatul di Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021.
Menurut dia, kedatangan Vaksin Sinovac tahap 42 pada Senin, 23 Agustus 2021, bakal mengoptimalkan percepatan vaksinasi. Total, ada 202 juta dosis vaksin yang diterima Indonesia.
Menurut dia, semakin banyak vaksin datang, distribusi seharusnya semakin optimal. Percepatan dan tata kelola distribusi mutlak dilakukan agar target herd immunity segera tercapai.
"Bupati maupun wali kota harus lebih proaktif agar kebutuhan vaksin dan distribusi vaksin berjalan dengan baik karena saya melihat beberapa daerah yang vaksinasi sangat lambat dikarenakan stok vaksin yang terbatas. Ini poin utamanya," kata dia.
Baca: Penerima Vaksin Covid-19 Lengkap Tembus 33 Juta Orang
Di sisi lain, upaya pemerintah pusat memenuhi ketersediaan vaksin diapresiasi. Dia berharap target sasaran vaksinasi kepada 208.265.720 orang segera terealisasi.
Kementerian Kesehatan (Kemnekes) menyatakan Indonesia bakal kedatangan 62,6 juta dosis vaksin, termasuk 1,56 juta dosis Vaksin Pfizer yang datang pada pekan lalu. Sebanyak 4,6 juta dosis Vaksin Pfizer bakal datang akhir Agustus melalui skema Covax.
Saat ini, Indonesia menggunakan vaksin merek Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Pfizer, dan Moderna. Nihyatul berharap distribusi Vaksin Pfizer dan Moderna yang dianggap unggulan, karena memiliki efikasi tinggi, dapat didistribusikan secara merata.
"Saya mendesak Pemerintah untuk segera mendistribusikan Vaksin Moderna dan Pfizer ini. Pemerintah harus bekerja sama dengan seluruh pihak untuk mensukseskan vaksinasi," kata dia.
Jakarta: Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihyatul Wafiroh, meminta distribusi
vaksin covid-19 dipacu. Kepala daerah diminta terlibat aktif dalam distribusi tersebut.
"Semua program pemerintah mustahil sukses bila pemerintah tidak mendapat support seluruh pihak," kata Nihyatul di Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021.
Menurut dia, kedatangan Vaksin Sinovac tahap 42 pada Senin, 23 Agustus 2021, bakal mengoptimalkan percepatan vaksinasi. Total, ada 202 juta dosis vaksin yang diterima Indonesia.
Menurut dia, semakin banyak vaksin datang, distribusi seharusnya semakin optimal. Percepatan dan tata kelola distribusi mutlak dilakukan agar target
herd immunity segera tercapai.
"Bupati maupun wali kota harus lebih proaktif agar kebutuhan vaksin dan distribusi vaksin berjalan dengan baik karena saya melihat beberapa daerah yang vaksinasi sangat lambat dikarenakan stok vaksin yang terbatas. Ini poin utamanya," kata dia.
Baca:
Penerima Vaksin Covid-19 Lengkap Tembus 33 Juta Orang
Di sisi lain, upaya pemerintah pusat memenuhi ketersediaan vaksin diapresiasi. Dia berharap target sasaran
vaksinasi kepada 208.265.720 orang segera terealisasi.
Kementerian Kesehatan (Kemnekes) menyatakan Indonesia bakal kedatangan 62,6 juta dosis vaksin, termasuk 1,56 juta dosis Vaksin Pfizer yang datang pada pekan lalu. Sebanyak 4,6 juta dosis Vaksin Pfizer bakal datang akhir Agustus melalui skema Covax.
Saat ini, Indonesia menggunakan vaksin merek Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Pfizer, dan Moderna. Nihyatul berharap distribusi Vaksin Pfizer dan Moderna yang dianggap unggulan, karena memiliki efikasi tinggi, dapat didistribusikan secara merata.
"Saya mendesak Pemerintah untuk segera mendistribusikan Vaksin Moderna dan Pfizer ini. Pemerintah harus bekerja sama dengan seluruh pihak untuk mensukseskan vaksinasi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
