medcom.id, Denpasar: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sempat menjadi bahan bullying selama beberapa bulan terakhir ini. Penindasan itu diakuinya datang dari sejumlah pihak termasuk media massa.
“Beberapa waktu lalu, ketika media sepertinya mem-bully saya, sepertinya saya ini orang yang salah, begini salah begitu salah. Saya ingin menjawab, pasti nanti diputarbalikan lagi,” kata Mega saat menutup Kongres IV di Ruang Agung Room, Grand Inna Bali Beach Hotel, Denpasar, Bali, Sabtu (10/4/2015).
Mega menceritakan pengalaman tersebut ketika menyentil semangat pantang menyerah kader PDI Perjuangan. Dia menerangkan, kader agar jangan gampang menyerah dan berputus asa terutama jika mendapat tekanan dari berbagai pihak.
“Tidak boleh kita ini mundur. digebuk ya maju, digebuk ya maju, karena kemarin saya katakan itulah kehidupan orang politik punya kesabaran revolusioner. Kalau tanpa itu, habis sudah,” sebut dia.
Kesabaran itulah, kata Mega, yang menjadi alasan dia tetap bisa menghadapi bullying dari sejumlah pihak. Karena menurutnya, tekanan dalam berpolitik adalah sebuah risiko yang harus dihadapi.
“Saya ingat inilah perjuangan. Jadi saya berjuang, saya bangkitkan lagi, saya tak bisa berhenti, saya harus maju, digebuk maju, ditahan maju. Insya Allah kita maju terus. Sehingga tentunya kita sendiri berpikir, kita lah yang harus maju, bukan orang lain,” tegas dia.
medcom.id, Denpasar: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sempat menjadi bahan
bullying selama beberapa bulan terakhir ini. Penindasan itu diakuinya datang dari sejumlah pihak termasuk media massa.
“Beberapa waktu lalu, ketika media sepertinya mem-
bully saya, sepertinya saya ini orang yang salah, begini salah begitu salah. Saya ingin menjawab, pasti nanti diputarbalikan lagi,” kata Mega saat menutup Kongres IV di Ruang Agung Room, Grand Inna Bali Beach Hotel, Denpasar, Bali, Sabtu (10/4/2015).
Mega menceritakan pengalaman tersebut ketika menyentil semangat pantang menyerah kader PDI Perjuangan. Dia menerangkan, kader agar jangan gampang menyerah dan berputus asa terutama jika mendapat tekanan dari berbagai pihak.
“Tidak boleh kita ini mundur. digebuk ya maju, digebuk ya maju, karena kemarin saya katakan itulah kehidupan orang politik punya kesabaran revolusioner. Kalau tanpa itu, habis sudah,” sebut dia.
Kesabaran itulah, kata Mega, yang menjadi alasan dia tetap bisa menghadapi bullying dari sejumlah pihak. Karena menurutnya, tekanan dalam berpolitik adalah sebuah risiko yang harus dihadapi.
“Saya ingat inilah perjuangan. Jadi saya berjuang, saya bangkitkan lagi, saya tak bisa berhenti, saya harus maju, digebuk maju, ditahan maju. Insya Allah kita maju terus. Sehingga tentunya kita sendiri berpikir, kita lah yang harus maju, bukan orang lain,” tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
