medcom.id, Jakarta: Gaya e-blusukan alias blusukan daring (online) yang dicetuskan Joko Widodo mulai diuji coba hari ini, di Balai Kota, Jakarta. Melalui telekonferensi, Jokowi berdialog dengan beberapa orang perwakilan adat masyarakat Papua terkait keluhan-keluhan mereka.
"Ya nanti yang e-blusukan itu seperti ini, entah pakai Skype atau pakai telekonferensi," ujar Jokowi usai menggelar telekonferensi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2014).
Awalnya, Jokowi ingin menggunakan aplikasi internet Skype agar warga Papua bisa menatap langsung dirinya melalui layar telepon seluler. Sayangnya, aplikasi tersebut tidak berfungsi di ujung timur Indonesia.
"Tadi mau Skype, ternyata enggak bisa di sana," ungkap Politikus PDIP ini.
Dalam telekonferensi tersebut, Jokowi menyampaikan keinginannya untuk membangun sumber daya manusia Papua baik melalui pembenahan sistem pendidikan, kesehatan, dan infrastuktur. Agar nantinya warga Papua dapat mengelola secara mandiri kekayaan alam yang ada di sana.
"Saya kira pembangunan manusia, terutama pemudanya menjadi prioritas. Tapi saya sampaikan secara khusus kepada pemuda-pemuda di Papua. Kita ingin ada pelatihan, ada rekrutmen, pemuda-pemuda lulusan SMA, maupun universitas yang akan di-training secara khusus untuk menjadi pengusaha," ucap Jokowi.
"Baik yang akan menjadi operator-operator, akan jadi manajer atau supervisor di perusahaan. Saya kira training seperti itu diperlukan sekali sehingga saat terjadi pembangunan besar-besaran di Papua. Yang berperan adalah masyarakat papua, dan pemuda yang ada di papua. Sehingga ada rasa kepemilikan terhadap program dan proyek itu," tambah Jokowi kepada warga Papua.
Konsep e-blusukan digagas untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Salah satunya dengan memanfaatkan sosial media seperti Twitter, Facebook, Path, dan sebagainya. Melalui konsep ini, Jokowi dapat mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat di seluruh Tanah Air.
"Saya kira komunikasi seperti itu akan kita lakukan. Sehingga, seluruh masyarakat merasa aspirasinya didengar, keluhan-keluhannya didengar, tapi juga harus dicarikan solusinya. Saya kira itu," tutup Jokowi.
medcom.id, Jakarta: Gaya e-blusukan alias blusukan daring (
online) yang dicetuskan Joko Widodo mulai diuji coba hari ini, di Balai Kota, Jakarta. Melalui telekonferensi, Jokowi berdialog dengan beberapa orang perwakilan adat masyarakat Papua terkait keluhan-keluhan mereka.
"Ya nanti yang e-blusukan itu seperti ini, entah pakai Skype atau pakai telekonferensi," ujar Jokowi usai menggelar telekonferensi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2014).
Awalnya, Jokowi ingin menggunakan aplikasi internet Skype agar warga Papua bisa menatap langsung dirinya melalui layar telepon seluler. Sayangnya, aplikasi tersebut tidak berfungsi di ujung timur Indonesia.
"Tadi mau Skype, ternyata enggak bisa di sana," ungkap Politikus PDIP ini.
Dalam telekonferensi tersebut, Jokowi menyampaikan keinginannya untuk membangun sumber daya manusia Papua baik melalui pembenahan sistem pendidikan, kesehatan, dan infrastuktur. Agar nantinya warga Papua dapat mengelola secara mandiri kekayaan alam yang ada di sana.
"Saya kira pembangunan manusia, terutama pemudanya menjadi prioritas. Tapi saya sampaikan secara khusus kepada pemuda-pemuda di Papua. Kita ingin ada pelatihan, ada rekrutmen, pemuda-pemuda lulusan SMA, maupun universitas yang akan di
-training secara khusus untuk menjadi pengusaha," ucap Jokowi.
"Baik yang akan menjadi operator-operator, akan jadi manajer atau
supervisor di perusahaan. Saya kira
training seperti itu diperlukan sekali sehingga saat terjadi pembangunan besar-besaran di Papua. Yang berperan adalah masyarakat papua, dan pemuda yang ada di papua. Sehingga ada rasa kepemilikan terhadap program dan proyek itu," tambah Jokowi kepada warga Papua.
Konsep e-blusukan digagas untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Salah satunya dengan memanfaatkan sosial media seperti Twitter, Facebook, Path, dan sebagainya. Melalui konsep ini, Jokowi dapat mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat di seluruh Tanah Air.
"Saya kira komunikasi seperti itu akan kita lakukan. Sehingga, seluruh masyarakat merasa aspirasinya didengar, keluhan-keluhannya didengar, tapi juga harus dicarikan solusinya. Saya kira itu," tutup Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)
