Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang berada di pusaran kasus korupsi dan dinamika di internal partai, memaksanya untuk segera menentukan sikap. Pemeriksaan yang dilakukan oleh Kejagung terhadapnya selama 12 jam bisa menjadi indikator awal status hukum Airlangga selanjutnya.
"Iya bisa jadi ini strategi untuk mendongkel. Karena kalau sudah diperiksa lama seperti itu 12 jam, ya bisa jadi selangkah lagi bisa jadi tersangka. Karena bisa jadi Bamsoet (Bambang Soesatyo) sudah mendapatkan informasi itu," ujar pakar politik Universitas Airlangga Kris Nugroho, Selasa, 25 Juli 2023.
Tekanan yang begitu besar terjadi di Golkar khususnya terhadap Airlangga bisa mengubah arah politik partai tersebut. Golkar harus menyelamatkan elektoral dan posisinya dalam kabinet yang baru nantinya.
"Ini memang pergerakan politik yang sangat cepat dan ketidakpastian dukungan terhadap capres mana. Saya kira Golkar menghadapi dua hal pertama internal Golkar yang putuskan Airlangga untuk nyapres. Kedua dari aspek tubuh Golkar yang selama ini ikut arus dan sangat pragmatis dan ini upaya pragmatis Golkar untuk Airlangga," paparnya.
Airlangga menurutnya realistis dengan posisinya yang sulit untuk bersaing dengan tiga capres lainnya. Maka Golkar sebaiknya segera menentukan sikap politik dan koalisinya.
"Saya pikir Airlangga akan cenderung merapat ke PDIP. Dia sedang menunggu cawapresnya Ganjar siapa sehingga ini lama. Sedangkan kalau dia cawapres agak berat untuk dipasarkan. Inilah yang membuat dorongan di internal Golkar," ungkapnya.
Jakarta: Ketua Umum
Partai Golkar Airlangga Hartarto yang berada di pusaran kasus korupsi dan dinamika di internal partai, memaksanya untuk segera menentukan sikap. Pemeriksaan yang dilakukan oleh Kejagung terhadapnya selama 12 jam bisa menjadi indikator awal status hukum
Airlangga selanjutnya.
"Iya bisa jadi ini strategi untuk mendongkel. Karena kalau sudah diperiksa lama seperti itu 12 jam, ya bisa jadi selangkah lagi bisa jadi tersangka. Karena bisa jadi Bamsoet (Bambang Soesatyo) sudah mendapatkan informasi itu," ujar pakar politik Universitas Airlangga Kris Nugroho, Selasa, 25 Juli 2023.
Tekanan yang begitu besar terjadi di Golkar khususnya terhadap Airlangga bisa mengubah arah politik partai tersebut. Golkar harus menyelamatkan elektoral dan posisinya dalam kabinet yang baru nantinya.
"Ini memang pergerakan politik yang sangat cepat dan ketidakpastian dukungan terhadap capres mana. Saya kira Golkar menghadapi dua hal pertama internal Golkar yang putuskan Airlangga untuk nyapres. Kedua dari aspek tubuh Golkar yang selama ini ikut arus dan sangat pragmatis dan ini upaya pragmatis Golkar untuk Airlangga," paparnya.
Airlangga menurutnya realistis dengan posisinya yang sulit untuk bersaing dengan tiga capres lainnya. Maka Golkar sebaiknya segera menentukan sikap politik dan koalisinya.
"Saya pikir Airlangga akan cenderung merapat ke PDIP. Dia sedang menunggu cawapresnya Ganjar siapa sehingga ini lama. Sedangkan kalau dia cawapres agak berat untuk dipasarkan. Inilah yang membuat dorongan di internal Golkar," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)
