medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla terkejut dengan aksi terorisme di Paris, Prancis. JK mengaku, dirinya mengutuk keras aksi teroris yang menewaskan 153 orang tersebut.
Ditemui seusai mengantar Presiden Joko Widodo terbang ke Turki, JK mengatakan, Indonesia pernah mengalami dampak terorisme.
"Seperti yang dikatakan Presiden, Indonesia terkejut dan tentu mengutuk semua aksi seperti itu," kata JK di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (14/11/2015).
Menurut JK, Indonesia memberi dukungan moril kepada pemerintah Prancis buat menghadapi aksi tersebut. Namun, dia mengaku, belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. JK menyarankan, pemerintah Prancis memperketat keamanan negara mereka.
"Karena kita sudah mengalami bagaimana akibat dari teror seperti itu," imbuh dia.
Sejauh ini, JK mengaku, belum mendapat laporan apakah ada warga Indonesia yang menjadi korban. Saat ini, JK mengatakan, Indonesia akan mengantisipasi segala kemungkinan buat menangkal aksi serupa terjadi di Indonesia.
Aksi teroris di Paris terjadi Jumat malam. Dalam serangan tersebut diduga terjadi penembakan, penyanderaan, dan serangan bom di beberapa tempat.
Menurut informasi yang dihimpun dari Reuters, serangan didalangi oleh kelompok militan, seiring meningkatnya serangan udara terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Suriah.
Pada peristiwa tersebut, setidaknya dua ledakan itu terdengar di dekat stadion nasional Prancis stade de france, di mana sedang berlangsung pertandingan persahabatan antara Prancis vs Jerman.
Selain itu, dilaporkan juga penembakan terjadi di pusat kota Paris yang berujung pada penyanderaan di lokasi yang kerap jadi tempat pertunjukan musik rock.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla terkejut dengan aksi terorisme di Paris, Prancis. JK mengaku, dirinya mengutuk keras aksi teroris yang menewaskan 153 orang tersebut.
Ditemui seusai mengantar Presiden Joko Widodo terbang ke Turki, JK mengatakan, Indonesia pernah mengalami dampak terorisme.
"Seperti yang dikatakan Presiden, Indonesia terkejut dan tentu mengutuk semua aksi seperti itu," kata JK di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (14/11/2015).
Menurut JK, Indonesia memberi dukungan moril kepada pemerintah Prancis buat menghadapi aksi tersebut. Namun, dia mengaku, belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. JK menyarankan, pemerintah Prancis memperketat keamanan negara mereka.
"Karena kita sudah mengalami bagaimana akibat dari teror seperti itu," imbuh dia.
Sejauh ini, JK mengaku, belum mendapat laporan apakah ada warga Indonesia yang menjadi korban. Saat ini, JK mengatakan, Indonesia akan mengantisipasi segala kemungkinan buat menangkal aksi serupa terjadi di Indonesia.
Aksi teroris di Paris terjadi Jumat malam. Dalam serangan tersebut diduga terjadi penembakan, penyanderaan, dan serangan bom di beberapa tempat.
Menurut informasi yang dihimpun dari Reuters, serangan didalangi oleh kelompok militan, seiring meningkatnya serangan udara terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Suriah.
Pada peristiwa tersebut, setidaknya dua ledakan itu terdengar di dekat stadion nasional Prancis stade de france, di mana sedang berlangsung pertandingan persahabatan antara Prancis vs Jerman.
Selain itu, dilaporkan juga penembakan terjadi di pusat kota Paris yang berujung pada penyanderaan di lokasi yang kerap jadi tempat pertunjukan musik rock.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)
