Wiranto: Polemik Kewarganegaraan Arcandra Sudah Selesai

medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memastikan, polemik kewarganegaraan mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar sudah selesai. Wiranto tak mau lagi membicarakan soal itu. "Biar saja dulu biar tenang biar kalem, kita cari hal-hal lain yang bisa dibahas. Itu sudah selesai. Polemik itu sudah selesai," kata Wiranto di kantornya, Kamis (18/8/2016). Dia juga tak mau menjelasakan apakah Arcandra telah diberikan kewarganegaraan Indonesia. "Sudah selesai." Rabu 17 Agustus, Arcandra Tahar hadir di Istana. Dia menjejakkan kaki di Istana Merdeka jelang upacara penurunan bendera pusaka pukul 15.00 WIB. Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto memberikan keterangan kepada awak media mengenai dugaan kepemilikan paspor AS Menteri ESDM di Jakarta, Senin (15/8)--MI/MOHAMAD IRFAN. Arcandra tampak menumpangi golfcar dan berjalan seorang diri menaiki tangga disamping kiri Istana Merdeka. Kabarnya Arcandra terlibat pembicaraan empat mata dengan Presiden. Seuisai pertemuan, Arcandra Tahar mengatakan, tak menolak jika diminta kembali oleh Presiden Joko Widodo sebagai pembantunya. "Saya bilang takdir, ada jalan hidup yang manusia enggak tahu," ujar Arcandra. Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar tampak menaiki tangga Istana Merdeka memenuhi panggilan Presiden Jokowi, Rabu (17/6/2016). Foto: MTVN/Desi Angriani Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan berharap Presiden kembali menunjuk Arcandra sebagai Menteri ESDM. Program kerja Arcandra dinilai efektif memangkas harga minyak dan gas di Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia. "Jadi saya pikir kita musti lihat utuh ada anak bangsa baik. Kita butuh manusia seperti pak Candra ini. Media semua enggak usah overreact (bereaksi berlebihan). Kalau anda tanya saya dengan knowledge-nya, kenapa tidak? Tapi kan saya tidak tahu keputusan Presiden," ujar Luhut. Luhut Panjaitan--Metrotvnews.com/M Rodhi Aulia. Mantan Menkopolhukam ini mengatakan, selama 20 hari menjabat di ESDM, Arcandra mampu mengoreksi berbagai kebijakan. Khususnya ongkos pembangunan Blok Abadi Masela. Dalam hitungan mantan Menteri Rizal Ramli, biaya pembangunan Masela mencapai US$22 miliar, sedangkan Arcandra hanya sekitar US$15 miliar. Presiden Joko Widodo memberhentikan dengan hormat Arcandra dari jabatannya sebagai Menteri EDSM, Senin, 15 Agustus 2016. Pencopotan tersebut menyusul polemik isu dwi kewarganegaraan yang dimiliki Arcandra. Sebagai pengganti, Presiden Jokowi menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menko Kemaritiman sampai ada menteri ESDM definitif.