Pemerintah Diminta Tingkatkan Indeks Kebahagiaan Warga

medcom.id, Jakarta: Pemerintah diminta meningkatkan indeks tingkat kebahagiaan warga. Sebab, posisi Indonesia sebagai negara yang membahagiakan semakin menurun.   Berdasarkan riset Sustainable Development Solutions Network ( SDSN) 2016, Indonesia berada di rangking ke 79 sebagai negara bahagia dunia. Tahun ini posisi itu menurun menjadi ranking 81.   "Dulu hidup bahagia dispekulasikan oleh filsafat dan dituntun agama. Tapi, sejak 30 tahun terakhir, ilmu pengetahuan melalui riset yang panjang, memberikan tips dan cara untuk membuat individu bahagia," kata Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Selasa 4 Juli 2017.   Denny membahas masalah ini dalam buku berjudul 'Bahagia itu Mudah dan Ilmiah'. Denny meringkaskan 30 tahun penemuan ilmiah di bidang psikologi, neuroscience, hingga survei opini publik dalam buku tersebut.   Denny memformulakan ratusan riset dalam rumus sederhana, 3P+2S,  yaitu personal relationship, positivity (berpikir positif), passion atau keterlibatan sepenuh hati, small winning atau pencapaian hidup dan spirituality atau membangun hidup spiritual.   "Berbeda dengan yang selama ini diyakini. Mereka yang kaya dan pintar justru banyak yang tak bahagia. Dari 10 negara yang paling tinggi indeks kebahagiannya (world happiness index), semuanya adalah negara demokratis yang kaya, yang menghargai kebebasan, dan keadilan," ujar dia.   Menurutnya, kini saatnya pemerintah mempertimbangkan world happiness index dalam public policynya.   "Saatnya juga warga negara mempunyai pengetahuan cara hidup bahagia secara mudah dan ilmiah," tegas Denny. <iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yKXMX7ZN" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>