medcom.id, Jakarta: Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat berharap rencana membuat bank tanah (land banking) bisa segera diwujudkan. Tujuannya, Pemprov DKI Jakarta bisa membeli lahan warga yang tidak terpakai untuk dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
"Satu, kita inventarisasi dulu lahan milik kita. Kita kan payah nih untuk masalah inventarisasi aset kita. Aset kita ada yang untuk sekolahan, sekolahan yang sudah buyar bisa dimanfaatin, aset BUMD yang tidak dikelola baik kan milik Pemprov, itu aset yang dipisahkan, kalau itu di pemukiman padat bisa (dimanfaatkan)," ujar Djarot di Gang Warkit, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).
Djarot mengatakan, keberadaan bank tanah merupakan keharusan. Bank DKI bisa dilibatkan ke dalamnya. "Land banking ke depan harus, biar kita bisa beli (tanah), maka bisa utang di bank, kami punya bank, bank DKI bisa masuk," jelas Djarot.
Di samping itu, kata Djarot, Pemprov DKI tidak akan rugi membeli tanah yang dipergunakan untuk kepentingan masyarakat di masa mendatang. Mengingat pasti banyak dibutuhkan lahan dalam membangun DKI ke depan.
Djarot menjelaskan, saat ini jumlah RTH di Jakarta baru 10 persen. Ia berharap ke depannya jumlah RTH bisa ditambah menjadi 25 persen dengan gabungan dari kontribusi pemerintah daerah dan masyarakat.
"Dari masyarakat limma persen, pemerintah juga minimal 10 persen, jadi RTH 25 persen. Setiap rumah harus ada RTH-nya, seperti taman. Sehingga RTH bisa berasal dari kami, bisa dari masyarakat," pungkas Djarot.
medcom.id, Jakarta: Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat berharap rencana membuat bank tanah (
land banking) bisa segera diwujudkan. Tujuannya, Pemprov DKI Jakarta bisa membeli lahan warga yang tidak terpakai untuk dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
"Satu, kita inventarisasi dulu lahan milik kita. Kita kan payah nih untuk masalah inventarisasi aset kita. Aset kita ada yang untuk sekolahan, sekolahan yang sudah buyar bisa dimanfaatin, aset BUMD yang tidak dikelola baik kan milik Pemprov, itu aset yang dipisahkan, kalau itu di pemukiman padat bisa (dimanfaatkan)," ujar Djarot di Gang Warkit, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).
Djarot mengatakan, keberadaan bank tanah merupakan keharusan. Bank DKI bisa dilibatkan ke dalamnya. "Land banking ke depan harus, biar kita bisa beli (tanah), maka bisa utang di bank, kami punya bank, bank DKI bisa masuk," jelas Djarot.
Di samping itu, kata Djarot, Pemprov DKI tidak akan rugi membeli tanah yang dipergunakan untuk kepentingan masyarakat di masa mendatang. Mengingat pasti banyak dibutuhkan lahan dalam membangun DKI ke depan.
Djarot menjelaskan, saat ini jumlah RTH di Jakarta baru 10 persen. Ia berharap ke depannya jumlah RTH bisa ditambah menjadi 25 persen dengan gabungan dari kontribusi pemerintah daerah dan masyarakat.
"Dari masyarakat limma persen, pemerintah juga minimal 10 persen, jadi RTH 25 persen. Setiap rumah harus ada RTH-nya, seperti taman. Sehingga RTH bisa berasal dari kami, bisa dari masyarakat," pungkas Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SCI)
