medcom.id, Jakarta: Ketua DPD Oesman Sapta Odang (Oso) menerima kunjungan Deputi Kementerian Perminyakan dan Pertambangan Afganistan HE Ghazaal Habibyar dan Duta Besar Afganistan untuk Indonesia dan Asean HE Roya Rahmani. Pertemuan membahas wacana penguatan kerja sama Indonesia-Afganistan.
Oso mengatakan, dirinya mendukung adanya kerja sama yang lebih kuat antara Indonesia dengan Afganistan. Apalagi, menurut Oso, Afganistan memiliki kebudayaan yang menarik, keramahtamahan, dan memiliki kemiripan dengan Indonesia.
“Kami ingin Afganistan juga membangun kerja sama terkait pembangunan. Melalui kerja sama ini, kami ingin menjalin kedekatan dengan Afganistan,” kata Oso dalam keterangan tertulis, Selasa 24 Oktober 2017.
Oso berharap, melalui kerja sama kedua negara memperoleh keuntungan yang dapat digunakan dalam pembangunan negara masing-masing. Menurutnya, Afganistan merupakan negara yang memiliki bidang-bidang yang berpotensi dikerjasamakan dengan Indonesia, seperti minyak dan batubara.
Deputi Kementerian Perminyakan dan Pertambangan Afganistan HE Ghazaal Habibyar menjelaskan, negaranya selain ingin bekerja sama di bidang perdagangan, negaranya juga menginginkan adanya kerja sama di bidang penanaman modal.
Ghazaal juga menyampaikan bahwa negaranya ingin belajar mengenai pengelolaan sumber daya alam (SDA), seperti industri pertambangan dan perminyakan.
“Selain itu, kami juga ingin mempelajari dari Indonesia mengenai cara pengembangan industri batu bara. Karena kami memiliki potensi batu bara yang sangat bagus,” ucapnya.
Dia berharap Indonesia dapat menyikapi serius usulan kerja sama tersebut. Dia juga meyakinkan bahwa saat ini Afganistan telah pulih dari krisis perang dan siap untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia.
medcom.id, Jakarta: Ketua DPD Oesman Sapta Odang (Oso) menerima kunjungan Deputi Kementerian Perminyakan dan Pertambangan Afganistan HE Ghazaal Habibyar dan Duta Besar Afganistan untuk Indonesia dan Asean HE Roya Rahmani. Pertemuan membahas wacana penguatan kerja sama Indonesia-Afganistan.
Oso mengatakan, dirinya mendukung adanya kerja sama yang lebih kuat antara Indonesia dengan Afganistan. Apalagi, menurut Oso, Afganistan memiliki kebudayaan yang menarik, keramahtamahan, dan memiliki kemiripan dengan Indonesia.
“Kami ingin Afganistan juga membangun kerja sama terkait pembangunan. Melalui kerja sama ini, kami ingin menjalin kedekatan dengan Afganistan,” kata Oso dalam keterangan tertulis, Selasa 24 Oktober 2017.
Oso berharap, melalui kerja sama kedua negara memperoleh keuntungan yang dapat digunakan dalam pembangunan negara masing-masing. Menurutnya, Afganistan merupakan negara yang memiliki bidang-bidang yang berpotensi dikerjasamakan dengan Indonesia, seperti minyak dan batubara.
Deputi Kementerian Perminyakan dan Pertambangan Afganistan HE Ghazaal Habibyar menjelaskan, negaranya selain ingin bekerja sama di bidang perdagangan, negaranya juga menginginkan adanya kerja sama di bidang penanaman modal.
Ghazaal juga menyampaikan bahwa negaranya ingin belajar mengenai pengelolaan sumber daya alam (SDA), seperti industri pertambangan dan perminyakan.
“Selain itu, kami juga ingin mempelajari dari Indonesia mengenai cara pengembangan industri batu bara. Karena kami memiliki potensi batu bara yang sangat bagus,” ucapnya.
Dia berharap Indonesia dapat menyikapi serius usulan kerja sama tersebut. Dia juga meyakinkan bahwa saat ini Afganistan telah pulih dari krisis perang dan siap untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
