Jakarta: Peneliti sosok Joko Widodo Andi Zulkarnain menyebut ada lima nama baru yang dinilai layak mengisi pos menteri di Kabinet Kerja Jilid II. Salah satunya Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Erick Thohir.
"Erick Thohir membuktikan diri bagus sebagai pebisnis dan juga sukses memimpin TKN. Dia cocok menjadi menteri yang berkaitan dengan perekonomian atau perdagangan," kata Andi di Jakarta seperti melansir Antara, Kamis, 25 Juli 2019.
Nama berikutnya ialah, putri dari Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid. Pos menteri sosial disebut cocok untuk Yenny.
Pertimbangannya, kata Andi, Yenny selama ini aktif di bidang sosial kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat kecil, dan pembelaannya pada kaum minoritas yang terpinggirkan lewat The Wahid Foundation.
Berikutnya Bahlil Lahadalia, ia disebut-sebut layak menjadi menteri koperasi dan UKM karena latar belakangnya sebagai Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Bahlil terbilang sukses di bidang UMKM.
Baca juga: Gerindra Tak Akan Usik Soliditas Koalisi Jokowi
Kemudian mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Posisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) sesuai dengan latar belakang Moeldoko.
"Pak Moeldoko punya kemampuan memimpin menko seperti itu, apalagi dia punya rekam jejak yang patut menjadi pertimbangan," ujar Andi.
Satu nama lagi yakni generasi muda bernama Ariel Rosyid. Andi menyebutnya sebagai perwakilan dari aktivis milenial dan juga mewakili Cipayung.
"Dia menggerakkan milenial se Indonesia, punya jejaring HMI dan Cipayung plus, saya kira bisa menjadi Menpora," ucap Andi.
Nama-nama yang menjadi calon menteri dalam kabinet di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo mulai hangat diperbincangkan beberapa minggu terakhir. Bahkan sempat beredar di media sosial daftar nama calon menteri Kabinet Kerja Jilid II yang belakangan dikonfirmasi sebagai informasi hoaks.
Jakarta: Peneliti sosok Joko Widodo Andi Zulkarnain menyebut ada lima nama baru yang dinilai layak mengisi pos menteri di Kabinet Kerja Jilid II. Salah satunya Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Erick Thohir.
"Erick Thohir membuktikan diri bagus sebagai pebisnis dan juga sukses memimpin TKN. Dia cocok menjadi menteri yang berkaitan dengan perekonomian atau perdagangan," kata Andi di Jakarta seperti melansir Antara, Kamis, 25 Juli 2019.
Nama berikutnya ialah, putri dari Presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid. Pos menteri sosial disebut cocok untuk Yenny.
Pertimbangannya, kata Andi, Yenny selama ini aktif di bidang sosial kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat kecil, dan pembelaannya pada kaum minoritas yang terpinggirkan lewat The Wahid Foundation.
Berikutnya Bahlil Lahadalia, ia disebut-sebut layak menjadi menteri koperasi dan UKM karena latar belakangnya sebagai Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Bahlil terbilang sukses di bidang UMKM.
Baca juga:
Gerindra Tak Akan Usik Soliditas Koalisi Jokowi
Kemudian mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Posisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) sesuai dengan latar belakang Moeldoko.
"Pak Moeldoko punya kemampuan memimpin menko seperti itu, apalagi dia punya rekam jejak yang patut menjadi pertimbangan," ujar Andi.
Satu nama lagi yakni generasi muda bernama Ariel Rosyid. Andi menyebutnya sebagai perwakilan dari aktivis milenial dan juga mewakili Cipayung.
"Dia menggerakkan milenial se Indonesia, punya jejaring HMI dan Cipayung plus, saya kira bisa menjadi Menpora," ucap Andi.
Nama-nama yang menjadi calon menteri dalam kabinet di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo mulai hangat diperbincangkan beberapa minggu terakhir. Bahkan sempat beredar di media sosial daftar nama calon menteri Kabinet Kerja Jilid II yang belakangan dikonfirmasi sebagai informasi hoaks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
