Jakarta: Bakal calon ketua umum PAN Dradjad Wibowo (DW) akan memberikan otonomi sesuai Peraturan Organisasi secara konsisten bagi DPW dan DPD PAN, jika terpilih menjadi ketua umum PAN. Otonomi ini diharapkan akan makin memberdayakan kader di daerah dan menjadi stimulus untuk lahirnya kader-kader daerah yang tangguh seperti yang sudah dilakukan Dradjad di era 2010-2015.
Tim pemenangan Dradjad, Andri W Kusuma, mengatakan salah satu otonomi yang akan diberikan DW terkait dengan pemilihan kepala daerah (pilkada). Baik itu pilkada kabupaten/kota ataupun tingkat provinsi.
"DPW dan DPD akan diberikan otonomi untuk menentukan calon yang akan dimajukan di daerahnya," kata Andri Senin, 27 Januari 2020.
Alasan pemberian kewenangan ini, menurut Andri, selain memang sesuai peraturan organisasi juga buat Dradjad sudah menjadi kebutuhan juga karena DPW/DPD diyakini memiliki pemahaman akan potensi yang dimiliki di wilayahnya. Mereka diyakini lebih memahami potensi kader maupun tokoh yang ada di sekitarnya dalam memenangkan pilkada.
Tidak itu saja, lanjut Andri, kewenangan menentukan calon juga akan membuat kader-kader di daerah bersemangat. Mereka akan berjuang habis-habisan untuk memenangkan pilkada. "Kami optimistis otonomi ini bisa membuat kemenangan pilkada meningkat," kata Andri.
Mengenai peran DPP PAN, Andri mengatakan, salah satu hal yang harus diutamakan adalah membangun citra PAN. Termasuk membangun opini di media massa maupun media sosial. Tokoh-tokoh di DPP PAN harus menjadi figur yang dikenal publik dengan ide, gagasan, maupun sikap kritisnya.
Andri mencontohkan, pada Pilpres 2019, sejumlah tokoh dari partai lain, banyak yang aktif di media massa maupun media sosial. Ternyata hal ini memberi imbas yang positif bagi citra partai, dan berujung pada kenaikan perolehan suara.
"Peran-peran seperti ini yang harusnya banyak dimainkan oleh DPP PAN. Jadi urusan pilkada serahkan saja pada DPW/DPD PAN," ungkap dia.
Jakarta: Bakal calon ketua umum PAN Dradjad Wibowo (DW) akan memberikan otonomi sesuai Peraturan Organisasi secara konsisten bagi DPW dan DPD PAN, jika terpilih menjadi ketua umum PAN. Otonomi ini diharapkan akan makin memberdayakan kader di daerah dan menjadi stimulus untuk lahirnya kader-kader daerah yang tangguh seperti yang sudah dilakukan Dradjad di era 2010-2015.
Tim pemenangan Dradjad, Andri W Kusuma, mengatakan salah satu otonomi yang akan diberikan DW terkait dengan pemilihan kepala daerah (pilkada). Baik itu pilkada kabupaten/kota ataupun tingkat provinsi.
"DPW dan DPD akan diberikan otonomi untuk menentukan calon yang akan dimajukan di daerahnya," kata Andri Senin, 27 Januari 2020.
Alasan pemberian kewenangan ini, menurut Andri, selain memang sesuai peraturan organisasi juga buat Dradjad sudah menjadi kebutuhan juga karena DPW/DPD diyakini memiliki pemahaman akan potensi yang dimiliki di wilayahnya. Mereka diyakini lebih memahami potensi kader maupun tokoh yang ada di sekitarnya dalam memenangkan pilkada.
Tidak itu saja, lanjut Andri, kewenangan menentukan calon juga akan membuat kader-kader di daerah bersemangat. Mereka akan berjuang habis-habisan untuk memenangkan pilkada. "Kami optimistis otonomi ini bisa membuat kemenangan pilkada meningkat," kata Andri.
Mengenai peran DPP PAN, Andri mengatakan, salah satu hal yang harus diutamakan adalah membangun citra PAN. Termasuk membangun opini di media massa maupun media sosial. Tokoh-tokoh di DPP PAN harus menjadi figur yang dikenal publik dengan ide, gagasan, maupun sikap kritisnya.
Andri mencontohkan, pada Pilpres 2019, sejumlah tokoh dari partai lain, banyak yang aktif di media massa maupun media sosial. Ternyata hal ini memberi imbas yang positif bagi citra partai, dan berujung pada kenaikan perolehan suara.
"Peran-peran seperti ini yang harusnya banyak dimainkan oleh DPP PAN. Jadi urusan pilkada serahkan saja pada DPW/DPD PAN," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
