medcom.id, Probolinggo: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kantor Camat Wonoasih, Kota Probolinggo. Khofifah mengatakan akan ada enam juta orang penerima PKH pada 2016.
"PKH ini adalah program yang sering disebut program tunai bersyarat. Nanti ada tambahan 2,5 juta penerima lagi jika ini disetujui banggar di DPR. Jadi nantinya, ada enam juta penerima di 2016," kata Khofifah di Kantor Kecamatan Wonoasih, Jalan Jeruk, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (17/10/2015).
Khofifah menjelaskan, ada kriteria untuk mendapatkan bantuan program ini. Pemerintah, kata dia, tak sembarangan memberikan bantuan kepada keluarga yang kurang mampu. Seperti ibu hamil, kata dia, bantuan diberikan agar gizi calon bayi dapat dipenuhi. Mereka yang kurang mampu kadang tak bisa memenuhi gizi yang dibutuhkan calon bayi.
Khofifah menambahkan, anak yang terlahir dengan kondisi kurang gizi sangat rentan mendapatkan gangguan fisik seperti disabilitas dan gangguan intelektual. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam mengeluarkan program PKH.
"Ini penting. Itu harus terlindungi dari keluarga kurang mampu," tegas dia.
Selain ibu hamil, bantuan juga diberikan kepada anak-anak yang tengah bersekolah. Bantuan yang diberikan sesuai dengan standar Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Anak SD terima Rp350 ribu, SMP itu Rp750 ribu, dan SMA terima Rp1 juta. Ini diterima empat kali setahun. Ini tahap ketiga. Posisi ini menurut survei Kemenkeu satu-satunya program yang bisa mendekatkan generatio. Cara mereduksi ketimpangan itu ya PKH ini," pungkas Khofifah.
medcom.id, Probolinggo: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kantor Camat Wonoasih, Kota Probolinggo. Khofifah mengatakan akan ada enam juta orang penerima PKH pada 2016.
"PKH ini adalah program yang sering disebut program tunai bersyarat. Nanti ada tambahan 2,5 juta penerima lagi jika ini disetujui banggar di DPR. Jadi nantinya, ada enam juta penerima di 2016," kata Khofifah di Kantor Kecamatan Wonoasih, Jalan Jeruk, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (17/10/2015).
Khofifah menjelaskan, ada kriteria untuk mendapatkan bantuan program ini. Pemerintah, kata dia, tak sembarangan memberikan bantuan kepada keluarga yang kurang mampu. Seperti ibu hamil, kata dia, bantuan diberikan agar gizi calon bayi dapat dipenuhi. Mereka yang kurang mampu kadang tak bisa memenuhi gizi yang dibutuhkan calon bayi.
Khofifah menambahkan, anak yang terlahir dengan kondisi kurang gizi sangat rentan mendapatkan gangguan fisik seperti disabilitas dan gangguan intelektual. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam mengeluarkan program PKH.
"Ini penting. Itu harus terlindungi dari keluarga kurang mampu," tegas dia.
Selain ibu hamil, bantuan juga diberikan kepada anak-anak yang tengah bersekolah. Bantuan yang diberikan sesuai dengan standar Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Anak SD terima Rp350 ribu, SMP itu Rp750 ribu, dan SMA terima Rp1 juta. Ini diterima empat kali setahun. Ini tahap ketiga. Posisi ini menurut survei Kemenkeu satu-satunya program yang bisa mendekatkan generatio. Cara mereduksi ketimpangan itu ya PKH ini," pungkas Khofifah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)
