medcom.id, Jakarta: Sejumlah kasus warga negara Indonesia menuju Suriah diduga bergabung dengan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terungkap. Polisi sedikit demi sedikit menguak alasan mereka berserikat dengan ISIS.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto menerangkan dari penyelidikan kepolisian, ada beberapa hal yang ditawarkan agar seseorang tertarik bergabung dengan ISIS.
Ajakan itu dari bisa menjalankan ajaran agama dengan tenang hingga penghasilan mencapai Rp20 juta.
"Ini masih berbagai macam teori, dugaan-dugaan mendekati kebenaran. Mereka dipengaruhi pihak tertentu dan mau berangkat, pertama menjalankan syariat Islam utuh, berjihad dan mendapatkan penghasilan cukup. ISIS menjanjikan Rp20 juta untuk pekerja," tambah Rikwanto di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/3/2015).
Di sisi lain, Polri masih menyelidiki sosok yang mengajak dan menyokong dana WNI yang nekat berangkat menuju Suriah untuk bergabung ISIS. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum menemukan titik terang.
"Itu masih dalam pendalaman. Kita akan cek, seseorang ini dari mana sumber dananya, apakah milik dia ataukah ada suplier juga," kata Rikwanto.
Seperti diketahui, sebanyak 16 WNI hilang di Turki, diduga mereka menyebrang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Di sisi lain, ditemukan 16 WNI berbeda di perbatasan Turki-Suriah. Mereka ditangkap otoritas Turki. Diduga, rombongan yang sebagian besarnya adalah anak-anak juga bergabung dengan ISIS. Diduga pula, rombongan ini adalah keluarga dari salah seorang tersangka teroris yang tewas dalam penyergapannya di Tulungagung.
Desember tahun lalu, enam orang ditangkap di Bandara Soekarno Hatta beberapa saat sebelum terbang ke Suriah. Mereka juga diduga berniat bergabung dengan ISIS.
medcom.id, Jakarta: Sejumlah kasus warga negara Indonesia menuju Suriah diduga bergabung dengan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terungkap. Polisi sedikit demi sedikit menguak alasan mereka berserikat dengan ISIS.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto menerangkan dari penyelidikan kepolisian, ada beberapa hal yang ditawarkan agar seseorang tertarik bergabung dengan ISIS.
Ajakan itu dari bisa menjalankan ajaran agama dengan tenang hingga penghasilan mencapai Rp20 juta.
"Ini masih berbagai macam teori, dugaan-dugaan mendekati kebenaran. Mereka dipengaruhi pihak tertentu dan mau berangkat, pertama menjalankan syariat Islam utuh, berjihad dan mendapatkan penghasilan cukup. ISIS menjanjikan Rp20 juta untuk pekerja," tambah Rikwanto di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/3/2015).
Di sisi lain, Polri masih menyelidiki sosok yang mengajak dan menyokong dana WNI yang nekat berangkat menuju Suriah untuk bergabung ISIS. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum menemukan titik terang.
"Itu masih dalam pendalaman. Kita akan cek, seseorang ini dari mana sumber dananya, apakah milik dia ataukah ada suplier juga," kata Rikwanto.
Seperti diketahui, sebanyak 16 WNI hilang di Turki, diduga mereka menyebrang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Di sisi lain, ditemukan 16 WNI berbeda di perbatasan Turki-Suriah. Mereka ditangkap otoritas Turki. Diduga, rombongan yang sebagian besarnya adalah anak-anak juga bergabung dengan ISIS. Diduga pula, rombongan ini adalah keluarga dari salah seorang tersangka teroris yang tewas dalam penyergapannya di Tulungagung.
Desember tahun lalu, enam orang ditangkap di Bandara Soekarno Hatta beberapa saat sebelum terbang ke Suriah. Mereka juga diduga berniat bergabung dengan ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
