medcom.id, Jakarta: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan belum mencium adanya gerakan menolak hasil kongres ke-IV di Nusa Dua, Bali. Kalaupun ada gerakan tersebut bukan dari internal PAN.
"Pasti itu bukan dari PAN. PAN tidak ada begitu. Selesai kongres, sudah selesai. Kalau ada begitu, pasti bukan dari PAN," kata Zulkifli usai diskusi 50 Tahun Radhar Panca Dahana yang bertajuk 'Kebudayaan dalam Politik' di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2015).
Informasi yang beredar kabar di kalangan pewarta ada pihak yang menamakan dirinya Kader Muda Progresif (KMP) yang akan merespons hasil kongres. Mereka menilai ada keganjilan dalam pemilihan ketua umum, salah satu hasil Kongres ke-IV di Nusa Dua, Bali.
"Mengamati situasi yang berkembang pasca Kongres IV PAN di Bali, bahwa proses yang terjadi penuh dengan tipu daya dan rekayasa di luar strategi dan taktik yang telah disepakati untuk tetap berada dalam rel, yaitu adil, jujur dan fair. Realitasnya pada pemilihan ketum telah terjadi penggelembungan yang diduga kuat direkayasa dengan sempurna di bawah koordinasi SC, saudara TK," tulis gerakan yang menamakan KMP itu.
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan belum mencium adanya gerakan menolak hasil kongres ke-IV di Nusa Dua, Bali. Kalaupun ada gerakan tersebut bukan dari internal PAN.
"Pasti itu bukan dari PAN. PAN tidak ada begitu. Selesai kongres, sudah selesai. Kalau ada begitu, pasti bukan dari PAN," kata Zulkifli usai diskusi 50 Tahun Radhar Panca Dahana yang bertajuk 'Kebudayaan dalam Politik' di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2015).
Informasi yang beredar kabar di kalangan pewarta ada pihak yang menamakan dirinya Kader Muda Progresif (KMP) yang akan merespons hasil kongres. Mereka menilai ada keganjilan dalam pemilihan ketua umum, salah satu hasil Kongres ke-IV di Nusa Dua, Bali.
"Mengamati situasi yang berkembang pasca Kongres IV PAN di Bali, bahwa proses yang terjadi penuh dengan tipu daya dan rekayasa di luar strategi dan taktik yang telah disepakati untuk tetap berada dalam rel, yaitu adil, jujur dan fair. Realitasnya pada pemilihan ketum telah terjadi penggelembungan yang diduga kuat direkayasa dengan sempurna di bawah koordinasi SC, saudara TK," tulis gerakan yang menamakan KMP itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
