medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai tak hanya Indonesia yang membutuhkan Arab Saudi. Negara petrodolar itu juga membutuhkan Indonesia, terutama dari sisi ekonomi.
JK mengatakan masyarakat Indonesia lebih banyak bepergian ke Arab Saudi ketimbang negara lain. Setidaknya, ada 1,2 juta orang Indonesia melancong ke Arab saban tahunnya.
"Berapa orang (Indonesia ) ke Jepang? Ke Malaysia? Lebih besar ke Saudi," kata JK, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu 4 Maret 2017.
Di sana, masyarakat Indonesia banyak menghabiskan pundi-pundinya. Tidak hanya menunaikan ibadah haji atau umrah, orang Indonesia juga berjalan-jalan dan berbelanja.
"Jangan kira, kita hanya minta sama mereka. Mereka juga mengharapkan itu. Banyak orang Indonesia berkunjung ke sana," ujar dia.
Pendorong Terhebat
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia sangat menguntungkan. Arief meyakini wisatawan dari Timur Tengah dapat meningkat hingga 50 persen.
Tahun 2016, terdapat 240 ribu wisatawan dari Timur Tengah. Arief berharap pada 2017 meningkat menjadi 360 ribu wisatawan.
"Kenapa itu mungkin? Karena Raja Salman itu salah satu endorser (pendorong) terhebat untuk pasar Timur Tengah. Beliau tokoh dan ditokohkan," kata Arief, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat 3 Maret 2017.
Raja Salman dan rombongan tiba di Indonesia pada 1 Maret untuk melakukan sejumlah rangkaian kegiatan kenegaraan. Kemudian pada 4 hingga 9 Maret, Raja Salman berada di Bali untuk berlibur.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai tak hanya Indonesia yang membutuhkan Arab Saudi. Negara petrodolar itu juga membutuhkan Indonesia, terutama dari sisi ekonomi.
JK mengatakan masyarakat Indonesia lebih banyak bepergian ke Arab Saudi ketimbang negara lain. Setidaknya, ada 1,2 juta orang Indonesia melancong ke Arab saban tahunnya.
"Berapa orang (Indonesia ) ke Jepang? Ke Malaysia? Lebih besar ke Saudi," kata JK, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu 4 Maret 2017.
Di sana, masyarakat Indonesia banyak menghabiskan pundi-pundinya. Tidak hanya menunaikan ibadah haji atau umrah, orang Indonesia juga berjalan-jalan dan berbelanja.
"Jangan kira, kita hanya minta sama mereka. Mereka juga mengharapkan itu. Banyak orang Indonesia berkunjung ke sana," ujar dia.
Pendorong Terhebat
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia sangat menguntungkan. Arief meyakini wisatawan dari Timur Tengah dapat meningkat hingga 50 persen.
Tahun 2016, terdapat 240 ribu wisatawan dari Timur Tengah. Arief berharap pada 2017 meningkat menjadi 360 ribu wisatawan.
"Kenapa itu mungkin? Karena Raja Salman itu salah satu
endorser (pendorong) terhebat untuk pasar Timur Tengah. Beliau tokoh dan ditokohkan," kata Arief, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat 3 Maret 2017.
Raja Salman dan rombongan tiba di Indonesia pada 1 Maret untuk melakukan sejumlah rangkaian kegiatan kenegaraan. Kemudian pada 4 hingga 9 Maret, Raja Salman berada di Bali untuk berlibur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
