medcom.id, Jakarta - Presidium Penyelamat Partai Golkar bukan lembaga yang kebedaraannya diakui oleh AD/ART. Maka pendiriannya justru menegaskan bahwa para pendirinya jelas-jelas melakukan pelanggaran serius terhadap AD/ART partai untuk memenuhi kepentingan pribadi.
"Ada kepentingan yang tidak terpenuhi, lalu mengambil gerakan-gerakan yang tidak benar. Itu akan semakin membuat eksistensinya dirinya terdegradasi di mata rakyat," kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Jl Anggresk Neli, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, (28/11/2014).
Tim penyelamat partai, terdiri dari Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agun Gunandjar, Agus Gumiwang, Laurens Siburians, Ibnu Munzir, Zainuddin Amali, Hajriyanto Y Thohari, dan Yorrrys Raweyai. Mereka mengaku tidak sepakat dengan aturan partai yang menetapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional IX dilakukan diluar rekomendasi Munas sebelumnya.
Idrus menjelaskan, rekomendasi tersebut dengan sendirinya gugur, setelah ada kesepakatan partai yang baru diambil ketika rapimnas yang berlangsung di Yogyakarta, pertengahan November. Namun, kebenaran yang diyakini Idrus dan pihaknya, tidak serta-merta diterima oleh tim penyelamat. Lebih lanjut, tim penyelamat membuat munas ganda, pada Januari tahun depan.
"Kalau kita mempunyai niat yang baik untuk membesarkan Partai Golkar, harus dilakukan dengan cara-cara yang baik di alam demokrasi. Kita harus mengikuti aturan main dan senantiasa mengedepankan program-program, pikiran-pikiran, gagasan-gagasan yang produktif bagi rakyat. Bukan dengan cara-cara yang cenderung anarkis. Cara-cara yang gerakan-gerakan seperti itu. Itu harus sudah akhiri," terang Idrus.
medcom.id, Jakarta - Presidium Penyelamat Partai Golkar bukan lembaga yang kebedaraannya diakui oleh AD/ART. Maka pendiriannya justru menegaskan bahwa para pendirinya jelas-jelas melakukan pelanggaran serius terhadap AD/ART partai untuk memenuhi kepentingan pribadi.
"Ada kepentingan yang tidak terpenuhi, lalu mengambil gerakan-gerakan yang tidak benar. Itu akan semakin membuat eksistensinya dirinya terdegradasi di mata rakyat," kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Jl Anggresk Neli, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, (28/11/2014).
Tim penyelamat partai, terdiri dari Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agun Gunandjar, Agus Gumiwang, Laurens Siburians, Ibnu Munzir, Zainuddin Amali, Hajriyanto Y Thohari, dan Yorrrys Raweyai. Mereka mengaku tidak sepakat dengan aturan partai yang menetapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional IX dilakukan diluar rekomendasi Munas sebelumnya.
Idrus menjelaskan, rekomendasi tersebut dengan sendirinya gugur, setelah ada kesepakatan partai yang baru diambil ketika rapimnas yang berlangsung di Yogyakarta, pertengahan November. Namun, kebenaran yang diyakini Idrus dan pihaknya, tidak serta-merta diterima oleh tim penyelamat. Lebih lanjut, tim penyelamat membuat munas ganda, pada Januari tahun depan.
"Kalau kita mempunyai niat yang baik untuk membesarkan Partai Golkar, harus dilakukan dengan cara-cara yang baik di alam demokrasi. Kita harus mengikuti aturan main dan senantiasa mengedepankan program-program, pikiran-pikiran, gagasan-gagasan yang produktif bagi rakyat. Bukan dengan cara-cara yang cenderung anarkis. Cara-cara yang gerakan-gerakan seperti itu. Itu harus sudah akhiri," terang Idrus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)
