medcom.id, Jakarta: Wiranto pamit kepada seluruh kader Hanura usai mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Hanura. Wiranto memutuskan untuk fokus mengemban amanah sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).
Dalam sambutannya, Wiranto menceritakan saat pertama-tama diminta Presiden Joko Widodo untuk menempati jabatan Menkopolhukam. Ia mengaku, saat itu tidak dapat menolak permintaan Jokowi.
"Jujur kami katakan, meninggalkan banyak teman tidak mudah, untuk menyelesaikan masalah politik. Tapi di sisi lain, mendampingi presiden merupakan kebanggaan sendiri. Dua tugas penting yang tidak dapat dirangkap dan dijalani sekaligus," ucap Wiranto di Kantor DPP Partai Hanura, Jalan Mabes Hankam, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016).
Wiranto mengingatkan bahwa hidup adalah pilihan. Oleh karena itu, ia pun memilih untuk mengabdi kepada negara.
Pilihannya tersebut memiliki konsekuensi. Ia harus melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Hanura, ia pun meminta izin kepada seluruh kader untuk melepaskan jabatannya.
"Izinkan saya untuk berkonsentrasi penuh menjalankan tugas sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Secara fisik, saya tidak masuk struktur, tapi percaya lah, kecintaan saya akan tetap hidup kepada saudara sekalian," tutur Wiranto.
"Pada Hari Ulang Tahun ke-10 ini, izinkan saya secara resmi mengundurkan diri dari Partai Hanura. Terima kasih," lanjut dia.
(Baca: Hanura Berkomitmen Kembali Dukung Jokowi pada 2019)
Acara di DPP Hanura ini akan langsung dilanjutkan dengan agenda Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Pada Munaslub kali ini, Oesman Sapta Odang akan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
Pada acara ini, hadir pula Presiden Joko Widodo, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Ketua Umum PPP Rohmahurmuziy.
medcom.id, Jakarta: Wiranto pamit kepada seluruh kader Hanura usai mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Hanura. Wiranto memutuskan untuk fokus mengemban amanah sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).
Dalam sambutannya, Wiranto menceritakan saat pertama-tama diminta Presiden Joko Widodo untuk menempati jabatan Menkopolhukam. Ia mengaku, saat itu tidak dapat menolak permintaan Jokowi.
"Jujur kami katakan, meninggalkan banyak teman tidak mudah, untuk menyelesaikan masalah politik. Tapi di sisi lain, mendampingi presiden merupakan kebanggaan sendiri. Dua tugas penting yang tidak dapat dirangkap dan dijalani sekaligus," ucap Wiranto di Kantor DPP Partai Hanura, Jalan Mabes Hankam, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016).
Wiranto mengingatkan bahwa hidup adalah pilihan. Oleh karena itu, ia pun memilih untuk mengabdi kepada negara.
Pilihannya tersebut memiliki konsekuensi. Ia harus melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Hanura, ia pun meminta izin kepada seluruh kader untuk melepaskan jabatannya.
"Izinkan saya untuk berkonsentrasi penuh menjalankan tugas sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Secara fisik, saya tidak masuk struktur, tapi percaya lah, kecintaan saya akan tetap hidup kepada saudara sekalian," tutur Wiranto.
"Pada Hari Ulang Tahun ke-10 ini, izinkan saya secara resmi mengundurkan diri dari Partai Hanura. Terima kasih," lanjut dia.
(Baca:
Hanura Berkomitmen Kembali Dukung Jokowi pada 2019)
Acara di DPP Hanura ini akan langsung dilanjutkan dengan agenda Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Pada Munaslub kali ini, Oesman Sapta Odang akan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Hanura.
Pada acara ini, hadir pula Presiden Joko Widodo, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Ketua Umum PPP Rohmahurmuziy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(HUS)
