medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menunggu pendapat Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebelum memutuskan menolak dana aspirasi sebesar Rp20 miliar per anggota DPR.
"Belum. Presiden akan minta pendapat Menteri Keuangan dulu," ujar anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Teten membantah soal sikap Jokowi, yang menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago sudah menolak usulan dana aspirasi tersebut. "Belum," jawab dia singkat.
Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro masih menunggu proposal dari DPR terkait dana aspirasi daerah pemilihan yang totalnya mencapai Rp11,2 triliun.
"Sampai saat ini kita belum terima apa-apa. Jadi kita belum bisa bahas apa-apa," ucap Bambang
Bambang menegaskan, Presiden sejauh ini menolak dana aspirasi karena program ini dianggap berada di luar mekanisme ketentuan APBN.
"Tapi belum bisa dibaca (sesuai APBN atau tidak), orang belum ada proposal," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menunggu pendapat Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebelum memutuskan menolak dana aspirasi sebesar Rp20 miliar per anggota DPR.
"Belum. Presiden akan minta pendapat Menteri Keuangan dulu," ujar anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Teten membantah soal sikap Jokowi, yang menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago sudah menolak usulan dana aspirasi tersebut. "Belum," jawab dia singkat.
Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro masih menunggu proposal dari DPR terkait dana aspirasi daerah pemilihan yang totalnya mencapai Rp11,2 triliun.
"Sampai saat ini kita belum terima apa-apa. Jadi kita belum bisa bahas apa-apa," ucap Bambang
Bambang menegaskan, Presiden sejauh ini menolak dana aspirasi karena program ini dianggap berada di luar mekanisme ketentuan APBN.
"Tapi belum bisa dibaca (sesuai APBN atau tidak), orang belum ada proposal," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
