medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji akan mempercepat akuisisi operator air bersih PT Palyja melalui PAM Jaya. Sebab, masalah air tidak akan beres selama dipegang oleh Palyja.
"Sejauh ini oke, aset Palyja kita beli aja, gak masalah," ujar pria yang biasa disapa Ahok itu di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/2/2015).
Ahok menjelaskan, proses pembelian aset Palyja terkendala gugatan dari lembaga swadaya masyarakat yang menolak swastanisasi air. Padahal, jelas Ahok, PAM Jaya merupakan BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hari ini pria berkacamata itu memanggil PAM Jaya untuk mengurus percepatan akuisisi. Sebab, kebutuhan air bersih di Jakarta diakui Ahok sudah mendesak.
"Ya, supaya pastikan untuk bisa beli, kan masih digugat sama LBH. Saya juga bingung LBH gugat gitu. Kan dia bilang dia gugat, gak boleh swasta. Ya sudah kita ganti, gak pakai Jakpro. Kita pakai PAM JAYA, dia juga belum cabut," kata Ahok.
Ahok berharap agar LBH mencabut gugatan. Ahok sudah menunggu dua tahun untuk mengurus pengelolaan air bersih. Namun, usaha itu terkendala gugatan.
"Sekarang kita nyatakan PAM kita mau beli, kan Anda (LSM) nuntut mesti PAM yang beli. Ini kan PAM yang beli. Ya kalau Anda masih nganggap bisa gugat gratis, saya juga lebih seneng, tapi jangan gantung orang Jakarta. Saya sudah dua tahun nunggu PAM ini, gak bisa ngapa-ngapain," tandas Ahok.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji akan mempercepat akuisisi operator air bersih PT Palyja melalui PAM Jaya. Sebab, masalah air tidak akan beres selama dipegang oleh Palyja.
"Sejauh ini oke, aset Palyja kita beli aja, gak masalah," ujar pria yang biasa disapa Ahok itu di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/2/2015).
Ahok menjelaskan, proses pembelian aset Palyja terkendala gugatan dari lembaga swadaya masyarakat yang menolak swastanisasi air. Padahal, jelas Ahok, PAM Jaya merupakan BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hari ini pria berkacamata itu memanggil PAM Jaya untuk mengurus percepatan akuisisi. Sebab, kebutuhan air bersih di Jakarta diakui Ahok sudah mendesak.
"Ya, supaya pastikan untuk bisa beli, kan masih digugat sama LBH. Saya juga bingung LBH gugat gitu. Kan dia bilang dia gugat, gak boleh swasta. Ya sudah kita ganti, gak pakai Jakpro. Kita pakai PAM JAYA, dia juga belum cabut," kata Ahok.
Ahok berharap agar LBH mencabut gugatan. Ahok sudah menunggu dua tahun untuk mengurus pengelolaan air bersih. Namun, usaha itu terkendala gugatan.
"Sekarang kita nyatakan PAM kita mau beli, kan Anda (LSM) nuntut mesti PAM yang beli. Ini kan PAM yang beli. Ya kalau Anda masih nganggap bisa gugat gratis, saya juga lebih seneng, tapi jangan gantung orang Jakarta. Saya sudah dua tahun nunggu PAM ini, gak bisa ngapa-ngapain," tandas Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)
