medcom.id, Jakarta: Pencapaian perekaman data kependudukan untuk kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) per 4 April 2017 telah mencapai 97,09%. Artinya, sudah 173.030.119 penduduk yang merekam data KTP-el di kelurahan setempat.
Direktur Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan tinggal 2,91% atau sebanyak 5.177.231 penduduk yang belum merekam data.
"Dengan demikian, sampai akhir 2017, target perekaman tinggal 2,91% atau 5.177.231 penduduk," kata Zudan saat dihubungi, kemarin.
Lebih lanjut Zudan menjelaskan angka tersebut dinamis karena akan terus berubah bergantung pada berbagai faktor, di antaranya proses pindah datang dari luar negeri, pernikahan di bawah umur, dan data ganda.
"Meski demikian, perubahannya tidak akan signifikan," tambahnya.
Ia juga menambahkan kebutuhan blangko KTP-E untuk 2017 dan 2018 akan tercukupi dengan adanya pengadaan tahun ini yang sebanyak 25,9 juta keping blangko.
Pengadaan pada 2018 akan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan rutin pada 2019 dan perubahan alamat akibat pemekaran wilayah.
Butuh keberanian
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan keberanian untuk menenderkan blangko KTP-el harus diambil karena kebutuhan sangat mendesak mengingat sejumlah daerah akan melakukan pilkada serentak dan kepentingan pilpres.
"Awalnya tidak ada yang mau menenderkannya karena terkait dengan kasus KTP-el yang melanda Kemendagri. Secara psikologis tidak ada orang yang berani mengambil tindakan," kata dia.
Ia tidak menampik kasus KTP-E telah memengaruhi kinerja Kemendagri dalam dua tahun terakhir karena terdapat 68 pejabat tinggi yang harus memenuhi panggilan KPK.
Perekaman dan pencetakan pun tidak berjalan mulus selama proyek berlangsung karena Dirjen Kemenkeu terpaksa memangkas anggaran mengingat terjadi pembengkakan biaya.
medcom.id, Jakarta: Pencapaian perekaman data kependudukan untuk kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) per 4 April 2017 telah mencapai 97,09%. Artinya, sudah 173.030.119 penduduk yang merekam data KTP-el di kelurahan setempat.
Direktur Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan tinggal 2,91% atau sebanyak 5.177.231 penduduk yang belum merekam data.
"Dengan demikian, sampai akhir 2017, target perekaman tinggal 2,91% atau 5.177.231 penduduk," kata Zudan saat dihubungi, kemarin.
Lebih lanjut Zudan menjelaskan angka tersebut dinamis karena akan terus berubah bergantung pada berbagai faktor, di antaranya proses pindah datang dari luar negeri, pernikahan di bawah umur, dan data ganda.
"Meski demikian, perubahannya tidak akan signifikan," tambahnya.
Ia juga menambahkan kebutuhan blangko KTP-E untuk 2017 dan 2018 akan tercukupi dengan adanya pengadaan tahun ini yang sebanyak 25,9 juta keping blangko.
Pengadaan pada 2018 akan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan rutin pada 2019 dan perubahan alamat akibat pemekaran wilayah.
Butuh keberanian
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan keberanian untuk menenderkan blangko KTP-el harus diambil karena kebutuhan sangat mendesak mengingat sejumlah daerah akan melakukan pilkada serentak dan kepentingan pilpres.
"Awalnya tidak ada yang mau menenderkannya karena terkait dengan kasus KTP-el yang melanda Kemendagri. Secara psikologis tidak ada orang yang berani mengambil tindakan," kata dia.
Ia tidak menampik kasus KTP-E telah memengaruhi kinerja Kemendagri dalam dua tahun terakhir karena terdapat 68 pejabat tinggi yang harus memenuhi panggilan KPK.
Perekaman dan pencetakan pun tidak berjalan mulus selama proyek berlangsung karena Dirjen Kemenkeu terpaksa memangkas anggaran mengingat terjadi pembengkakan biaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)
