medcom.id, Jakarta: Komedian Oni Suwarman alias Oni SOS kini punya tugas besar. Setelah terpilih sebagai senator di Dewan Perwakilan Daerah (DPD), pria 36 tahun itu mengaku akan fokus pada bidang kesenian dan budaya.
"Saya cenderung ke seni dan budaya. Tujuan awal kan ke sana. Awalnya di kampanye bilang kalau cinta seni dan budaya coblos Oni," ujarnya di sela acara Orientasi Calon Terpilih Anggota DPD di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8/2014).
Menurutnya, seni dan budaya tidak bisa dianggap hiburan semata. Sebab, majunya sebuah negara bergantung pada seni dan budaya dan dimiliki. Maka dari itu, ia setuju dengan konsep revolusi mental yang dicetus Joko Widodo-Jusuf Kalla yang juga ingin menggedor kebudayaan.
Oni menambahkan bangsa Indonesia harus punya jati diri. Jati diri itu pun berada di kebudayaan. Sayangnya, sekarang kebudayaan Nusantara telah tumbuh hanya saja kurang begitu diperhatikan.
"Infrastruktur bila tidak didukung budaya yang tertib disiplin, ya akan sia-sia. Penting, bangun jalan tol, jembatan, tapi kalau budaya kita dicuri itu kan bahaya. Kita harus seiring sejalan bangun infrastruktur, tapi jangan lupa budaya," paparnya.
medcom.id, Jakarta: Komedian Oni Suwarman alias Oni SOS kini punya tugas besar. Setelah terpilih sebagai senator di Dewan Perwakilan Daerah (DPD), pria 36 tahun itu mengaku akan fokus pada bidang kesenian dan budaya.
"Saya cenderung ke seni dan budaya. Tujuan awal kan ke sana. Awalnya di kampanye bilang kalau cinta seni dan budaya coblos Oni," ujarnya di sela acara Orientasi Calon Terpilih Anggota DPD di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/8/2014).
Menurutnya, seni dan budaya tidak bisa dianggap hiburan semata. Sebab, majunya sebuah negara bergantung pada seni dan budaya dan dimiliki. Maka dari itu, ia setuju dengan konsep revolusi mental yang dicetus Joko Widodo-Jusuf Kalla yang juga ingin menggedor kebudayaan.
Oni menambahkan bangsa Indonesia harus punya jati diri. Jati diri itu pun berada di kebudayaan. Sayangnya, sekarang kebudayaan Nusantara telah tumbuh hanya saja kurang begitu diperhatikan.
"Infrastruktur bila tidak didukung budaya yang tertib disiplin, ya akan sia-sia. Penting, bangun jalan tol, jembatan, tapi kalau budaya kita dicuri itu kan bahaya. Kita harus seiring sejalan bangun infrastruktur, tapi jangan lupa budaya," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
