medcom.id, Jakarta: Gerakan Muda (Gema) Hanura, organisasi otonom di bawah Partai Hanura, mendukung langkah pemberhentian serta pemecatan Elza Syarief dari kepengurusan dan keanggotaan Partai Hanura.
Ketua Umum Gema Hanura, Erik Satrya Wardhana menegaskan, ada tiga pertimbangan sehingga langkah partai memecat Elza Syarief itu sangat dibenarkan. Pertimbangan tersebut yaitu pertimbangan politis, organisasional serta menjaga wibawa partai.
Secara politis, kebijakan partai mendukung pasangan capres/ cawapres didasari atas pertimbangan programatik dan aspek-aspek lain melalui proses panjang dan matang, sehingga keputusannya harus diperjuangkan oleh seluruh kader dengan daya upaya agar dapat menang.
"Yang bersangkutan justru bermanuver dengan melakukan tindakan melawan kebijakan partai secara terbuka, dengan mendukung capres/cawapres yang tidak didukung oleh Partai Hanura," katanya dalam siaran pers yang diterima, Minggu (27/7/2014).
Pertimbangan sebagai organisasi yang memperjuangkan cita-cita melalui jalan politik, Partai Hanura berusaha menghimpun dan menyerap berbagai kontribusi khususnya gagasan dan perspektif dari seluruh kader.
Pertimbangan yang lebih serius lagi ialah menjaga wibawa partai. Di tengah polemik mengenai peristiwa penculikan aktivis pro-demokrasi 1998 dan membutuhkan pelurusan dari pelaku sejarah oleh Wiranto, Elza Syarief justru mengeluarkan pernyataan di muka umum yang bertolak belakang dengan mendiskreditkan Partai Hanura dan figur ketua umum.
“Pernyataannya dipersiapkan secara terencana, dengan tujuan meng-counter pernyataan Pak Wiranto dan disiarkan oleh banyak media. Bahkan disampaikannya di kubu ‘lawan’. Apabila pemandangan seperti itu dibiarkan, akan jadi preseden buruk bagi pendidikan politik kadern,” tandas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut.
Sebagaimana diketahui, Elza Syarief mendukung pasangan Prabowo-Hatta dengan menjadi bagian dari Tim Advokasi Merah Putih pengajuan gugatan Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi. Ia menyatakan bahwa dirinya bukan lagi kader Hanura karena Ketua Umum Wiranto telah melayangkan surat pemecatan terhadap dirinya, Jumat (25/7/2014).
medcom.id, Jakarta: Gerakan Muda (Gema) Hanura, organisasi otonom di bawah Partai Hanura, mendukung langkah pemberhentian serta pemecatan Elza Syarief dari kepengurusan dan keanggotaan Partai Hanura.
Ketua Umum Gema Hanura, Erik Satrya Wardhana menegaskan, ada tiga pertimbangan sehingga langkah partai memecat Elza Syarief itu sangat dibenarkan. Pertimbangan tersebut yaitu pertimbangan politis, organisasional serta menjaga wibawa partai.
Secara politis, kebijakan partai mendukung pasangan capres/ cawapres didasari atas pertimbangan programatik dan aspek-aspek lain melalui proses panjang dan matang, sehingga keputusannya harus diperjuangkan oleh seluruh kader dengan daya upaya agar dapat menang.
"Yang bersangkutan justru bermanuver dengan melakukan tindakan melawan kebijakan partai secara terbuka, dengan mendukung capres/cawapres yang tidak didukung oleh Partai Hanura," katanya dalam siaran pers yang diterima, Minggu (27/7/2014).
Pertimbangan sebagai organisasi yang memperjuangkan cita-cita melalui jalan politik, Partai Hanura berusaha menghimpun dan menyerap berbagai kontribusi khususnya gagasan dan perspektif dari seluruh kader.
Pertimbangan yang lebih serius lagi ialah menjaga wibawa partai. Di tengah polemik mengenai peristiwa penculikan aktivis pro-demokrasi 1998 dan membutuhkan pelurusan dari pelaku sejarah oleh Wiranto, Elza Syarief justru mengeluarkan pernyataan di muka umum yang bertolak belakang dengan mendiskreditkan Partai Hanura dan figur ketua umum.
“Pernyataannya dipersiapkan secara terencana, dengan tujuan meng-counter pernyataan Pak Wiranto dan disiarkan oleh banyak media. Bahkan disampaikannya di kubu ‘lawan’. Apabila pemandangan seperti itu dibiarkan, akan jadi preseden buruk bagi pendidikan politik kadern,” tandas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut.
Sebagaimana diketahui, Elza Syarief mendukung pasangan Prabowo-Hatta dengan menjadi bagian dari Tim Advokasi Merah Putih pengajuan gugatan Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi. Ia menyatakan bahwa dirinya bukan lagi kader Hanura karena Ketua Umum Wiranto telah melayangkan surat pemecatan terhadap dirinya, Jumat (25/7/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
