medcom.id, Jakarta: Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pemberantasan mafia migas selalu terhenti di meja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mantan Wakil Sekjen DPP Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan bahwa tuduhan dan tudingan tersebut tergolong serius.
"Apalagi tusukan itu digaungkan di media massa. Artinya Menteri Said sengaja ingin tudingannya itu jadi keyakinan publik," kata Ramadhan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/5/2015).
Seolah pada era SBY, kata Ramadhan, soal pembubaran Petral dan pemberantasan mafia migas tertahan di meja Presiden SBY. SBY sudah mengklarifikasi dan membantah Menterinya Jokowi itu, bahkan diperkuat klarifikasi lima mantan menteri era SBY. "Seskab era SBY, Dipo Alam, turut meng-clear-kan tak ada surat apapun ke Presiden SBY terkait Petral itu masuk ke mejanya," imbuhnya.
Ramadhan berharap Menteri Said mengklarifikasi tuduhannya kepada SBY. Sebab di negeri ini tak ada yang kebal hukum. Tak ada pula yang boleh ngawur mencemarkan nama baik siapapun.
"Presiden Jokowi tak boleh mendiamkan fitnah menterinya itu. Jika pembantunya berbuat kesalahan fatal, Pak Jokowi jangan anteng saja. Menurut saya, Pak Jokowi, tolong disiplinkan menteri anda. Menteri Sudirman layak di-reshuffle secepatnya. Menteri kok main fitnah, menuduh mantan Presiden pula. Sekarang bola juga ada di Pak Jokowi. Jika Presiden Jokowi adem-ayem saja, berarti ada apa-apanya," urainya.
Ramadhan mengklaim sangat tahu SBY begitu respek pada Pemerintahan Jokowi. Segenap kader Demokrat, di posisi parlemen, fungsionaris partai dan kader, kerap diinstruksikan untuk mengawal dan mendukung kebijakan pro rakyat pemerintah Jokowi.
"Rakyat, publik luas menjadi penilai sah atas semua relasi ini. Pak SBY memang tidak berkuasa lagi, tapi bukan berarti boleh difitnah dan dituduh "semau gue". Janganlah air susu dibalas air tuba," tutupnya.
SBY merasa difitnah oleh pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said. Bahkan, Ketua Umum Partai Demokrat ini mengungkapkan kegusarannya di twitter dan facebook.
medcom.id, Jakarta: Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pemberantasan mafia migas selalu terhenti di meja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mantan Wakil Sekjen DPP Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan bahwa tuduhan dan tudingan tersebut tergolong serius.
"Apalagi tusukan itu digaungkan di media massa. Artinya Menteri Said sengaja ingin tudingannya itu jadi keyakinan publik," kata Ramadhan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/5/2015).
Seolah pada era SBY, kata Ramadhan, soal pembubaran Petral dan pemberantasan mafia migas tertahan di meja Presiden SBY. SBY sudah mengklarifikasi dan membantah Menterinya Jokowi itu, bahkan diperkuat klarifikasi lima mantan menteri era SBY. "Seskab era SBY, Dipo Alam, turut meng-clear-kan tak ada surat apapun ke Presiden SBY terkait Petral itu masuk ke mejanya," imbuhnya.
Ramadhan berharap Menteri Said mengklarifikasi tuduhannya kepada SBY. Sebab di negeri ini tak ada yang kebal hukum. Tak ada pula yang boleh ngawur mencemarkan nama baik siapapun.
"Presiden Jokowi tak boleh mendiamkan fitnah menterinya itu. Jika pembantunya berbuat kesalahan fatal, Pak Jokowi jangan anteng saja. Menurut saya, Pak Jokowi, tolong disiplinkan menteri anda. Menteri Sudirman layak di-reshuffle secepatnya. Menteri kok main fitnah, menuduh mantan Presiden pula. Sekarang bola juga ada di Pak Jokowi. Jika Presiden Jokowi adem-ayem saja, berarti ada apa-apanya," urainya.
Ramadhan mengklaim sangat tahu SBY begitu respek pada Pemerintahan Jokowi. Segenap kader Demokrat, di posisi parlemen, fungsionaris partai dan kader, kerap diinstruksikan untuk mengawal dan mendukung kebijakan pro rakyat pemerintah Jokowi.
"Rakyat, publik luas menjadi penilai sah atas semua relasi ini. Pak SBY memang tidak berkuasa lagi, tapi bukan berarti boleh difitnah dan dituduh "
semau gue". Janganlah air susu dibalas air tuba," tutupnya.
SBY merasa difitnah oleh pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said. Bahkan, Ketua Umum Partai Demokrat ini mengungkapkan kegusarannya di twitter dan facebook.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
