medcom.id, New York: Wakil Presiden Jusuf Kalla “membawa” Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat hingga ke Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). JK dalam pidatonya di depan seratus lima puluh kepala negara yang hadir dalam sidang umum PBB di New York, memperkenalkan dua program "kartu sakti" Indonesia ini.
Menurut Wapres, Indonesia sukses mengurangi kemiskinan hingga 50 persen dari yang ditargetkan dan juga berhasil memberi akses pendidikan dasar bagi banyak anak-anak dari keluarga miskin.
"Indonesia sudah menjalankan agenda PBB pasca-2015, sebelum agenda tersebut resmi diadopsi lewat Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat," ujar JK dalam pidatonya, Sabtu (26/9/2015) waktu setempat.
Capaian di bidang kesehatan dan pendidikan, menurut JK, bisa dicapai lewat alih subsidi yang telah dilakukannya bersama Presiden Joko Widodo. Meski demikian, Indonesia masih tetap membutuhkan komitmen semua pihak, baik dari negara maju, swasta, hingga masyarakat sipil untuk bisa mewujudkan 17 tujuan pembangunan yang diamanatkan SDGs (Sustainable Development Goals).
Jusuf Kalla lewat pidato 10 menit di sidang Pbb menambahkan, negara maju harus rela melakukan transfer pengetahuan dan teknologi, swasta berkomitmen mengalokasikan dana untuk pembangunan lewat program Csr, orang-orang kaya semakin banyak yang bersedia sebagai filantropis.
"Jika semua pihak-pihak yang saya sebut tadi bersedia, target pembangunan SDGs bisa tercapai," pungkas JK.
medcom.id, New York: Wakil Presiden Jusuf Kalla “membawa” Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat hingga ke Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). JK dalam pidatonya di depan seratus lima puluh kepala negara yang hadir dalam sidang umum PBB di New York, memperkenalkan dua program "kartu sakti" Indonesia ini.
Menurut Wapres, Indonesia sukses mengurangi kemiskinan hingga 50 persen dari yang ditargetkan dan juga berhasil memberi akses pendidikan dasar bagi banyak anak-anak dari keluarga miskin.
"Indonesia sudah menjalankan agenda PBB pasca-2015, sebelum agenda tersebut resmi diadopsi lewat Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat," ujar JK dalam pidatonya, Sabtu (26/9/2015) waktu setempat.
Capaian di bidang kesehatan dan pendidikan, menurut JK, bisa dicapai lewat alih subsidi yang telah dilakukannya bersama Presiden Joko Widodo. Meski demikian, Indonesia masih tetap membutuhkan komitmen semua pihak, baik dari negara maju, swasta, hingga masyarakat sipil untuk bisa mewujudkan 17 tujuan pembangunan yang diamanatkan SDGs (
Sustainable Development Goals).
Jusuf Kalla lewat pidato 10 menit di sidang Pbb menambahkan, negara maju harus rela melakukan transfer pengetahuan dan teknologi, swasta berkomitmen mengalokasikan dana untuk pembangunan lewat program Csr, orang-orang kaya semakin banyak yang bersedia sebagai filantropis.
"Jika semua pihak-pihak yang saya sebut tadi bersedia, target pembangunan SDGs bisa tercapai," pungkas JK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
