medcom.id, Jakarta: Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi menyebut, Partai Golkar akan hancur jika pelaksanaan Musyawarah Nasional ditunda antara Mei dan Juli.
Muladi meminta DPP Golkar tetap menjalankan Munas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kehancuran Golkar.
"kalau tidak ada Munas selama 6 bulan ini, Golkar akan hancur. Hancur lebur. Itu sangkakala. Ya kita sudah bersatu kok ini. Hanya tinggal bentuknya saja. Tapi saya usul lead-nya ada pada Bali. Lead-nya itu yang memimpin Munas, tapi melibatkan unsur yang ada pada Agung Laksono," kata Muladi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,Selasa (8/3/2016).
Muladi menegaskan, sudah saatnya Partai Golkar melangkah maju dengan menggelar Munas tanpa embel-embel dari kubu Bali ataupun kubu Ancol, yang penting adalah komitmen untuk bersatu itu yang paling utama.
"Komitmen untuk bersatu itu menyelenggarakan Munas. Karena catatan dari Pak Aburizal Bakrie di bawah itu yang pakai tulisan tangan, kalau Bali menang di Mahkamah Agung, maka lead-nya ada pada dia," terang Muladi.
Muladi menambahkan, keputusan Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono juga harus menjadi sorotan karena bersifat final. Dirinya pun meminta komitmen Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk menggelar Munas.
"Kita tidak perlu mempersoalkan lagi, apakah yang menang itu Bali atau Ancol, kenyataannya Bali menangkan. Tetapi kita kan punya komitmen untuk bersatu itu yang paling utama," ujar dia.
medcom.id, Jakarta: Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi menyebut, Partai Golkar akan hancur jika pelaksanaan Musyawarah Nasional ditunda antara Mei dan Juli.
Muladi meminta DPP Golkar tetap menjalankan Munas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kehancuran Golkar.
"kalau tidak ada Munas selama 6 bulan ini, Golkar akan hancur. Hancur lebur. Itu sangkakala. Ya kita sudah bersatu kok ini. Hanya tinggal bentuknya saja. Tapi saya usul lead-nya ada pada Bali. Lead-nya itu yang memimpin Munas, tapi melibatkan unsur yang ada pada Agung Laksono," kata Muladi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,Selasa (8/3/2016).
Muladi menegaskan, sudah saatnya Partai Golkar melangkah maju dengan menggelar Munas tanpa embel-embel dari kubu Bali ataupun kubu Ancol, yang penting adalah komitmen untuk bersatu itu yang paling utama.
"Komitmen untuk bersatu itu menyelenggarakan Munas. Karena catatan dari Pak Aburizal Bakrie di bawah itu yang pakai tulisan tangan, kalau Bali menang di Mahkamah Agung, maka lead-nya ada pada dia," terang Muladi.
Muladi menambahkan, keputusan Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono juga harus menjadi sorotan karena bersifat final. Dirinya pun meminta komitmen Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk menggelar Munas.
"Kita tidak perlu mempersoalkan lagi, apakah yang menang itu Bali atau Ancol, kenyataannya Bali menangkan. Tetapi kita kan punya komitmen untuk bersatu itu yang paling utama," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
