Jakarta: Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) mengembalikan nasib jabatannya sebagai Wakil Ketua MPR RI kepada seluruh anggota DPD RI. OSO sempat menyatakan akan mengundurkan diri usai terpilih sebagai RI 8.
OSO menjelaskan alasan mengutarakan ingin mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua MPR RI karena faktor kesehatan. Terlebih, saat itu dia dipercaya menjadi nahkoda lembaga perwakilan daerah di tingkat pusat.
"Waktu itu saya sedang menjalani pengobatan, dan saya juga dipercaya sebagai Ketua DPD RI," kata OSO, dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Sidang V Tahun 2017-2018, di Gedung Nusantara V Komplek Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.
Dia akhirnya pasrah menyerahkan nasibnya di MPR kepada seluruh senator. Sebab, jabatan sebagai Wakil Ketua MPR RI merupakan perjuangan seluruh anggota DPD RI.
"Nah, kalau mau mundur saya tanya kepada seluruh anggota, apakah saya boleh mundur? Karena saudara Bambang dahulu tahu persis bagaimana memperjuangkan itu dalam rangka mengangkat harkat dan martabat DPD," kata OSO.
Senator asal Kalimantan Barat itu menyebutkan, banyak kemajuan yang diperoleh sejak dirinya dipercaya sebagai Wakil Ketua MPR. Salah satunya, semakin bagusnya kualitas komunikasi yang terjalin antara DPD dengan lembaga di legislatif pusat maupun lainnya.
"Setiap rapat, diundang sebagai seorang yang terhormat di kalangan DPD yang mewakili DPD di MPR. Dan komunikasi itu sama sekali belum ada (selama 13 tahun terakhir). Ternyata, komunikasi kita semakin baik, kesadaran semakin baik. Kemudian, langkah-langkah antar anggota DPD semakin baik," sebut dia.
Dengan berbagai capaian yang disebutkan, OSO menanyakan apakah anggota DPD RI tetap meminta dirinya mundur sebagai Wakil Ketua MPR RI? Dia menyerahkan keputusan tersebut kepada seluruh anggota.
"Itu terserah. Kenapa? Saya harus minta izin. Saya enggak bisa seenaknya mau mundur, padahal dahulu dipilih oleh saudara semua," ujar dia.
Jakarta: Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) mengembalikan nasib jabatannya sebagai Wakil Ketua MPR RI kepada seluruh anggota DPD RI. OSO sempat menyatakan akan mengundurkan diri usai terpilih sebagai RI 8.
OSO menjelaskan alasan mengutarakan ingin mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua MPR RI karena faktor kesehatan. Terlebih, saat itu dia dipercaya menjadi nahkoda lembaga perwakilan daerah di tingkat pusat.
"Waktu itu saya sedang menjalani pengobatan, dan saya juga dipercaya sebagai Ketua DPD RI," kata OSO, dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Sidang V Tahun 2017-2018, di Gedung Nusantara V Komplek Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.
Dia akhirnya pasrah menyerahkan nasibnya di MPR kepada seluruh senator. Sebab, jabatan sebagai Wakil Ketua MPR RI merupakan perjuangan seluruh anggota DPD RI.
"Nah, kalau mau mundur saya tanya kepada seluruh anggota, apakah saya boleh mundur? Karena saudara Bambang dahulu tahu persis bagaimana memperjuangkan itu dalam rangka mengangkat harkat dan martabat DPD," kata OSO.
Senator asal Kalimantan Barat itu menyebutkan, banyak kemajuan yang diperoleh sejak dirinya dipercaya sebagai Wakil Ketua MPR. Salah satunya, semakin bagusnya kualitas komunikasi yang terjalin antara DPD dengan lembaga di legislatif pusat maupun lainnya.
"Setiap rapat, diundang sebagai seorang yang terhormat di kalangan DPD yang mewakili DPD di MPR. Dan komunikasi itu sama sekali belum ada (selama 13 tahun terakhir). Ternyata, komunikasi kita semakin baik, kesadaran semakin baik. Kemudian, langkah-langkah antar anggota DPD semakin baik," sebut dia.
Dengan berbagai capaian yang disebutkan, OSO menanyakan apakah anggota DPD RI tetap meminta dirinya mundur sebagai Wakil Ketua MPR RI? Dia menyerahkan keputusan tersebut kepada seluruh anggota.
"Itu terserah. Kenapa? Saya harus minta izin. Saya enggak bisa seenaknya mau mundur, padahal dahulu dipilih oleh saudara semua," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
