Jakarta: Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, menteri yang ikut serta dalam kompetisi elektoral dinilai banyak ‘beratraksi politik’. Beberapa di antaranya dianggap mengesampingkan tugasnya sebagai pejabat publik.
Dewan Redaksi Media Group Gaudensius Suhardi menyebut menteri seharusnya fokus melaksanakan kewajibannya dan mengedepankan kepentingan masyarakat di tahun terakhir masa jabatan.
“Dalam sumpah menteri disebutkan, menteri akan menjunjung tinggi etika dan berusaha sebaik- baiknya dengan penuh tanggung jawab. Tanggung jawab tersebut tentu hingga masa akhir jabatan yaitu 20 Oktober (2023). Tapi kok sekarang asik sendiri,” tutur Gaudensius dalam tayangan Editorial Media Group Network di Metro TV, Selasa, 9 Mei 2023.
Misalnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin 'Cak Imin' Iskandar di sebuah restoran di Jakarta, Rabu, 3 Mei 2023. Ketua Umum Partai Golkar itu diungkap Cak Imin bicara soal Pemilu 2024.
Kesibukan membangun kerja sama politik juga dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ketum Gerindra ini menemui Airlangga dan Dewan Pembina Golkar Abu Rizal Bakrie pada Senin, 1 Mei lalu.
Menteri perdagangan Zulkifli Hasan juga sibuk menata Pemilu 2024. Selain membangun koalisi, Ketua Umum PAN itu gencar safari ke berbagai daerah untuk memimpin konsolidasi kemenangan partai matahari terbit.
Selain itu, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatof (Parekraf) Sandiaga Uno juga terlibat dalam kompetisi elektoral.
Gaudensius menyayangkan tindakan para pembantu presiden yang terlalu memprioritaskan atraksi politiknya. Menurutnya, hal itu bertentangan dengan etika menteri sebagai pejabat publik.
“Jangan sampai karena alasan politik, seluruh fasilitas negara yang terikat dipakai untuk kepentingan partainya,” ucapnya.
Dia berharap menteri-menteri untuk kembali berfokus pada tugasnya untuk melayani kepentingan masyarakat. (Vania Augustine Dilia)
Jakarta: Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, menteri yang ikut serta dalam kompetisi elektoral dinilai banyak ‘beratraksi politik’. Beberapa di antaranya dianggap mengesampingkan tugasnya sebagai pejabat publik.
Dewan Redaksi Media Group Gaudensius Suhardi menyebut menteri seharusnya fokus melaksanakan kewajibannya dan mengedepankan kepentingan masyarakat di tahun terakhir masa jabatan.
“Dalam sumpah menteri disebutkan, menteri akan menjunjung tinggi etika dan berusaha sebaik- baiknya dengan penuh tanggung jawab. Tanggung jawab tersebut tentu hingga masa akhir jabatan yaitu 20 Oktober (2023). Tapi kok sekarang asik sendiri,” tutur Gaudensius dalam tayangan
Editorial Media Group Network di
Metro TV, Selasa, 9 Mei 2023.
Misalnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin 'Cak Imin' Iskandar di sebuah restoran di Jakarta, Rabu, 3 Mei 2023. Ketua Umum Partai Golkar itu diungkap Cak Imin bicara soal Pemilu 2024.
Kesibukan membangun kerja sama politik juga dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ketum Gerindra ini menemui Airlangga dan Dewan Pembina Golkar Abu Rizal Bakrie pada Senin, 1 Mei lalu.
Menteri perdagangan Zulkifli Hasan juga sibuk menata Pemilu 2024. Selain membangun koalisi, Ketua Umum PAN itu gencar safari ke berbagai daerah untuk memimpin konsolidasi kemenangan partai matahari terbit.
Selain itu, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatof (Parekraf) Sandiaga Uno juga terlibat dalam kompetisi elektoral.
Gaudensius menyayangkan tindakan para pembantu presiden yang terlalu memprioritaskan atraksi politiknya. Menurutnya, hal itu bertentangan dengan etika menteri sebagai pejabat publik.
“Jangan sampai karena alasan politik, seluruh fasilitas negara yang terikat dipakai untuk kepentingan partainya,” ucapnya.
Dia berharap menteri-menteri untuk kembali berfokus pada tugasnya untuk melayani kepentingan masyarakat.
(Vania Augustine Dilia) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
