medcom.id, Jakarta: Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai kenaikan pangkat Budi Waseso dari Irjen menjadi Komjen tidak wajar. Karena Kabareskrim Mabes Polri itu tidak memiliki prestasi yang gemilang.
Wakil Koordinator KontraS Chris Biantoro mengatakan, pihaknya kecewa dengan kenaikan pangkat Budi Waseso. Karena KontraS memiliki catatan buruk terhadap sepak terjang mantan Kapolda Gorontalo tersebut.
"Saya tidak melihat ada prestasi yang gemilang, hingga melompat dari bintang satu menjadi bintang tiga. Ada yang tidak wajar di situ. Karena masih banyak yang lebih layak,” kata Chris kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, Kamis (5/2/2015).
KontraS sangat menyayangkan pengangkatan Budi Waseso dilakukan dengan instan. Menurutnya, Budi memiliki catatan buruk selama menjadi Kapolda Gorontalo dan saat menjabat Kabareskrim. “
Kami sangat menyayangkan, karena terkesan instan, kita sama-sama tahu bagaimana rekam jejak dia sebelum menjadi kabareskrim. Ditambah lagi tindakan penangkapan kepada BW (Bambang Widjojannto), itu menjadi catatan buruk,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, seharusnya posisi Kabareskrim diisi oleh orang yang lebih berprestasi dan memiliki catatan gemilang. Saat diangkat menjadi Kabareskrim, Budi hanya menjabat sebagai Kapolda Gorontalo yang bertipe B yang dinilai tidak tepat menjadi Kabareskrim.
“KontraS telah berkali-kali melakukan protes terhadap pengangkatan Budi Waseso menjadi Kabareskrim kepada Presiden Joko Widodo. Namun, Presiden tidak meresponnya. Saat itu banyak Kapolda yang tipe A. Itu sebenarnya paling layak mengisi Kabareskrim," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai kenaikan pangkat Budi Waseso dari Irjen menjadi Komjen tidak wajar. Karena Kabareskrim Mabes Polri itu tidak memiliki prestasi yang gemilang.
Wakil Koordinator KontraS Chris Biantoro mengatakan, pihaknya kecewa dengan kenaikan pangkat Budi Waseso. Karena KontraS memiliki catatan buruk terhadap sepak terjang mantan Kapolda Gorontalo tersebut.
"Saya tidak melihat ada prestasi yang gemilang, hingga melompat dari bintang satu menjadi bintang tiga. Ada yang tidak wajar di situ. Karena masih banyak yang lebih layak,” kata Chris kepada
Metrotvnews.com, di Jakarta, Kamis (5/2/2015).
KontraS sangat menyayangkan pengangkatan Budi Waseso dilakukan dengan instan. Menurutnya, Budi memiliki catatan buruk selama menjadi Kapolda Gorontalo dan saat menjabat Kabareskrim. “
Kami sangat menyayangkan, karena terkesan instan, kita sama-sama tahu bagaimana rekam jejak dia sebelum menjadi kabareskrim. Ditambah lagi tindakan penangkapan kepada BW (Bambang Widjojannto), itu menjadi catatan buruk,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, seharusnya posisi Kabareskrim diisi oleh orang yang lebih berprestasi dan memiliki catatan gemilang. Saat diangkat menjadi Kabareskrim, Budi hanya menjabat sebagai Kapolda Gorontalo yang bertipe B yang dinilai tidak tepat menjadi Kabareskrim.
“KontraS telah berkali-kali melakukan protes terhadap pengangkatan Budi Waseso menjadi Kabareskrim kepada Presiden Joko Widodo. Namun, Presiden tidak meresponnya. Saat itu banyak Kapolda yang tipe A. Itu sebenarnya paling layak mengisi Kabareskrim," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
