Sengkarut Alutsista Ikut Disusupi Industri Pertahanan 'Bayangan'

Jakarta: Sengkarut pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) tak hanya dilatarbelakangi mafia. Industri pertahanan 'bayangan' ikut memperburuk pengadaan alutsista. "Itu industri pertahanan yang semu, yang mengaku industri pertahanan," ujar pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Terungkap! Selain Mister M, Ada Industri Pertahanan Bayangan', Minggu, 9 Mei 2021. Connie mengibaratkan pengadaan alutsista di Indonesia seperti menemui Segitiga Bermuda yang mematikan. Banyak 'permainan' dalam pemenuhan sistem pertahanan negara itu. Ada pula intelligence specs. Kelompok ini mencari-cari spesifikasi yang diperlukan dalam pengadaan alutsista. Baca: KSP: Fenomena Mafia Alutsista 'Mr M' Sudah Lama Ada Dalam aksinya, kata Connie, kelompok itu berhubungan dengan mafia yang dia sebut sebagai 'Mr M'. Modus mereka, yakni menyediakan alutsista tidak sesuai yang diinginkan. "Misalnya kita butuh drone. Mr M akan beli dengan dicocokkan spesifikasinya (misalnya) dari China, terus tempelkan bendera merah putih. (Kalau seperti itu) apa namanya bukan penipuan?," terang Connie. Connie mendesak audit menyeluruh terhadap setiap pengadaan alutsista. Dia juga mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek) memonitor kebutuhan dan spesifikasi alutista. "Kita harus audit teknologinya. Makanya saya berharap BRIN dipimpin Bu Megawati Soekarnoputri dan Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim segera lakukan ini," ucap Connie.