medcom.id, Jakarta: Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang baru saja tiga hari diluncurkan Presiden Joko Widodo akan diprioritaskan kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial dan bayi yang baru lahir (PMKS) yang selama ini belum terjangkau oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Berdasarkan data yang sudah diterima Kementerian Kesehatan, dari total 1,7 orang yang harus mendapatkan bantuan, sebesar 432 ribu akan menjadi prioritas bantuan KIS pada tahun 2014 ini.
"Ada penambahan sebesar 1,7 juta itu 432 ribu sudah ada datanya by name by address. Di panti dan di lapas masih belum bisa kita dapetin. 432 ribu ini yang jadi prioritas dan saya denger-dengar di daerah DKI dulu," kata Dirjen BUK Kemkes Akmal Taher dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Meski demikian, masyarakat yang belum mendapatkan KIS tetap bisa mendapatkan pengobatan dengan menggunakan JKN maupun BPJS. Karena mereka sudah terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI). Namun, secara bertahap nantinya seluruh masyarakat yang memiliki kartu kesehatan akan ditukar dengan KIS.
"Jangan lupa bahwa 1 juta ini sudah masuk di PBI. Jadi dia bisa pakai kartu yang lama (BPJS dan JKN). Jangan sampai ada salah kutipan yang lama enggak berlaku. Baru nanti selanjutnya kita akan bertahap PBI jadi KIS dan semuanya akan pakai kartu itu," tandas dia.
Terkait anggaran, akan akan ditanggung oleh Kementerian Sosial untuk 432 ribu orang yang menerima KIS hingga Desember ini. Dana yang dikeluarkan untuk 432 ribu orang ini sebesar Rp15 M, dengan rincian Rp400 ribu per orang dalam dia bulan ini.
"Anggaran dari Kemensos dan tidak ada perubahan. Angkanya Rp15 M yang diperlukan untuk cover 400 ribu orang," ujar dia.
medcom.id, Jakarta: Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang baru saja tiga hari diluncurkan Presiden Joko Widodo akan diprioritaskan kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial dan bayi yang baru lahir (PMKS) yang selama ini belum terjangkau oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Berdasarkan data yang sudah diterima Kementerian Kesehatan, dari total 1,7 orang yang harus mendapatkan bantuan, sebesar 432 ribu akan menjadi prioritas bantuan KIS pada tahun 2014 ini.
"Ada penambahan sebesar 1,7 juta itu 432 ribu sudah ada datanya
by name by address. Di panti dan di lapas masih belum bisa kita dapetin. 432 ribu ini yang jadi prioritas dan saya denger-dengar di daerah DKI dulu," kata Dirjen BUK Kemkes Akmal Taher dalam jumpa pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Meski demikian, masyarakat yang belum mendapatkan KIS tetap bisa mendapatkan pengobatan dengan menggunakan JKN maupun BPJS. Karena mereka sudah terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI). Namun, secara bertahap nantinya seluruh masyarakat yang memiliki kartu kesehatan akan ditukar dengan KIS.
"Jangan lupa bahwa 1 juta ini sudah masuk di PBI. Jadi dia bisa pakai kartu yang lama (BPJS dan JKN). Jangan sampai ada salah kutipan yang lama enggak berlaku. Baru nanti selanjutnya kita akan bertahap PBI jadi KIS dan semuanya akan pakai kartu itu," tandas dia.
Terkait anggaran, akan akan ditanggung oleh Kementerian Sosial untuk 432 ribu orang yang menerima KIS hingga Desember ini. Dana yang dikeluarkan untuk 432 ribu orang ini sebesar Rp15 M, dengan rincian Rp400 ribu per orang dalam dia bulan ini.
"Anggaran dari Kemensos dan tidak ada perubahan. Angkanya Rp15 M yang diperlukan untuk cover 400 ribu orang," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
