Marak CPNS Mengundurkan Diri, Pemerintah Diminta Transparan Soal Gaji

Jakarta: Pemerintah diminta transparan soal gaji kepada calon pegawai negeri sipil (CPNS). Hal itu perlu dilakukan agar calon abdi negara mengetahui besaran gaji yang diperoleh. "Hal ini (transparansi gaji) penting agar tidak terulang lagi CPNS yang mundur setelah diterima sebagai abdi negara," kata anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus melalui keterangan tertulis, Senin, 30 Mei 2022. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menekankan pengunduran diri CPNS yang sudah dinyatakan lulus tahap akhir harus menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab, negara sudah menggelontorkan banyak uang dalam proses seleksi tersebut. Seperti penyelenggaraan tes seleksi kompetensi bidang (SKB) dan seleksi kompetensi dasar (SKD). Bahkan, beberapa instansi mengeluarkan biaya untuk tes spesifik sendiri. "Pengunduran diri ini tentu merugikan negara," ungkap dia. Baca: Pemerintah Diminta Serius Menghormati Hak Warga Asli Papua Selain itu, dia menyebut pengunduran diri itu mengakibatkan kekosongan posisi yang ditinggalkan. Pemerintah diminta segera mengatasi hal tersebut. "Mengusulkan kembali seleksi calon aparatur sipil negara (CASN). Baik dalam bentuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) maupun CPNS," ujar dia. Sebelumnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat 100 CPNS yang mengundurkan diri. Jumlah tersebut turun dibandingkan pekan lalu yang mencapai 105 orang. CPNS yang paling banyak mengundurkan diri terjadi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yakni 11 orang. Jumlah terbanyak berikutnya ditempati Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dan Kabupaten Majalengka dengan masing-masing enam orang. Beberapa hal menjadi alasan para CPNS itu mengundurkan diri, yaitu besaran gaji hingga lokasi penempatan yang jauh yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Ada juga CPNS yang mendapatkan kesempatan di tempat lain, kehilangan motivasi, dan lainnya.