Jakarta: Lembaga Indikator Politik merilis survei terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Separuh lebih dari 1.215 responden sepakat subsidi BBM untuk angkutan umum dan kendaraan roda dua.
"Yang setuju pernyataan ini 52,2 persen, mayoritas, tetapi enggak tinggi-tinggi banget, yang enggak setuju cukup besar juga," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi melalui keterangan tertulis, Senin, 19 September 2022.
Menurut Burhanuddin, responden yang tak setuju mencapai 44,2 persen. Mereka merupakan kelas menengah pemilik kendaraan roda empat.
"Itu termasuk enggak setuju, meskipun yang enggak setuju resistansinya lebih rendah dibandingkan tidak setuju pembatasan subsidi BBM buat kendaraan roda empat," ujarnya.
Temuan lainnya, yakni pengguna BBM yang menolak kenaikan harga. Mereka menggunakan BBM jenis Pertalite, Bio Solar, Pertamax, Pertamax Turbo. Mayoritas yang menolak merupakan pengguna Pertalite.
Baca: Nah Lho! Mobil Dibatasi Beli Pertalite, Maksimal 120 Liter/Hari |
Selain itu, survei membeberkan masyarakat lebih setuju subsidi BBM diberikan dalam bentuk potongan harga ketimbang bantuan langsung tunai. Sebab, potongan tersebut membuat harga BBM lebih murah.
Di sisi lain, survei membuktikan banyak responden sepakat subsidi BBM tak tepat sasaran. Survei dilakukan pada 5-10 September 2022. Sebanyak 1.215 responden dilibatkan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel nomor telepon secara acak.
Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara responden dilakukan lewat telepon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
