Tak Ada Istilah Wabah di Indonesia

Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI menegaskan tak ada istilah outbreak atau wabah di Indonesia. Ini berkaitan munculnya penyebaran virus korona yang masif di dunia.  "Tapi kejadian luar biasa (KLB). Dalam konteks kesehatan publik artinya sama," tegas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2020.  Ia menjelaskan KLB ialah peringatan ketika satu kejadian meningkat pada periode yang sama pada satu daerah. Sedangkan outbreak ialah peningkatan kasus dalam jumlah masif pada periode yang cepat dan terjadi di seluruh wilayah.  Ia mencontohkan KLB difteri di beberapa daerah tidak bersamaan. Sebuah provinsi dinyatakan KLB bila terjadi peningkatan jumlah penderita dalam seminggu menjadi dua kali lipat.  "Tapi belum outbreak. Kalau minggu lalu ada 12 provinsi dan hari ini 34 provinsi, baru outbreak," papar dia.  Simulasi penanganan virus korona di Indonesia. Foto: MI/Lilik Darmawan  Anung memastikan pihaknya menyiapkan sarana prasarana terkait penyebaran virus korona baru (2019-nCoV). Sebanyak 100 rumah sakit disiapkan.  "Sudah diperhitungkan secara terminologi dan epidemiologi," tutur dia. Dia menuturkan beberapa rumah sakit siap dimodifikasi untuk layanan isolasi. Kemkes juga sudah menyiapkan tenaga kerja yang spesifik seperti dokter spesialis paru dan dokter spesialis penyakit dalam. Jumlah korban tewas akibat virus korona melonjak drastis mencapai 1.011 jiwa, per Selasa, 11 Februari 2020. Lonjakan kematian pada Senin, 10 Februari 2020, mencapai 103 jiwa di Tiongkok menjadi yang tertinggi sejak virus muncul di pasar hewan liar di Wuhan, Hubei, Tiongkok, pada Desember 2019. Wabah korona telah memicu penutupan sejumlah kota di seantero Tiongkok, terutama Wuhan. Virus ini juga telah bermunculan di puluhan negara, dengan dua kematian di luar Tiongkok, yakni, Filipina dan Hong Kong.