medcom.id, Jakarta: Fahri Hamzah didaulat menjadi Presiden Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI). Ia terpilih secara aklamasi pada Kongres I KA KAMMI.
"Kepercayaan alumni KAMMI pada saya adalah salah satu tangga bagi segenap alumni untuk senantiasa aktif, belajar, dan menimba ilmu. Bersungguh-sungguh membesarkan organisasi alumni yang solid, kokoh, dan profesional serta mampu memperjuangkan agenda umat dan bangsa secara optimal," kata Fahri di lokasi kongres, Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (13/11/2016).
Menurut Fahri, setidaknya terdapat dua tantangan alumni KAMMI. Pertama, paradigma pegiat alumni KAMMI yang terkooptasi pikiran bahwa organisasi alumni KAMMI dikendalikan pihak lain. Padahal, sangat jelas dari awal, organisasi kemahasiswaan KAMMI dan alumninya independen.
Fahri menegaskan, pihaknya tidak terkait unsur partai manapun. Bahkan, kata dia, ada alumni yang tidak ingin terjun ke politik praktis. Sekalipun ia sangat paham dengan politik.
"Yang kedua, tentang kecenderungan berpikir sektoral," ucap dia.
Ditegaskan Fahri, pihaknya berupaya tidak berorientasi pada dunia politik praktis saja. Tetapi, juga di bidang lain, termasuk ekonomi.
(Baca: Wapres Buka Kongres Nasional KA KAMMI)
Hal itu diakui Fahri terilhami dari nasihat Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembukaan kongres kemarin. JK meminta alumni KAMMI juga memahami dan berjuang di bidang ekonomi.
Fahri terpilih karena dianggap kaya gagasan dan salah satu tokoh politik utama bangsa. Ia juga kerap menjadi juru bicara berbagai permasalahan umat dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. KA KAMMI berharap Fahri dapat menjadi pendobrak dan pembaharu.
medcom.id, Jakarta: Fahri Hamzah didaulat menjadi Presiden Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA KAMMI). Ia terpilih secara aklamasi pada Kongres I KA KAMMI.
"Kepercayaan alumni KAMMI pada saya adalah salah satu tangga bagi segenap alumni untuk senantiasa aktif, belajar, dan menimba ilmu. Bersungguh-sungguh membesarkan organisasi alumni yang solid, kokoh, dan profesional serta mampu memperjuangkan agenda umat dan bangsa secara optimal," kata Fahri di lokasi kongres, Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (13/11/2016).
Menurut Fahri, setidaknya terdapat dua tantangan alumni KAMMI. Pertama, paradigma pegiat alumni KAMMI yang terkooptasi pikiran bahwa organisasi alumni KAMMI dikendalikan pihak lain. Padahal, sangat jelas dari awal, organisasi kemahasiswaan KAMMI dan alumninya independen.
Fahri menegaskan, pihaknya tidak terkait unsur partai manapun. Bahkan, kata dia, ada alumni yang tidak ingin terjun ke politik praktis. Sekalipun ia sangat paham dengan politik.
"Yang kedua, tentang kecenderungan berpikir sektoral," ucap dia.
Ditegaskan Fahri, pihaknya berupaya tidak berorientasi pada dunia politik praktis saja. Tetapi, juga di bidang lain, termasuk ekonomi.
(Baca: Wapres Buka Kongres Nasional KA KAMMI)
Hal itu diakui Fahri terilhami dari nasihat Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pembukaan kongres kemarin. JK meminta alumni KAMMI juga memahami dan berjuang di bidang ekonomi.
Fahri terpilih karena dianggap kaya gagasan dan salah satu tokoh politik utama bangsa. Ia juga kerap menjadi juru bicara berbagai permasalahan umat dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. KA KAMMI berharap Fahri dapat menjadi pendobrak dan pembaharu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
